LAMARAN 🖇️

19.1K 1.3K 22
                                    

⚠️ Jangan lupa follow⚠️
-
-
-
-
Jangan lupa pencet bintang di pojok bawah ya!!

(Happy reading)
🤍

Sedari tadi Azhar terus memperhatikan putra sulungnya yang dari tadi memilih diam. Sebenarnya apa yang ada di dalam pikiran anak nya itu. Azhar pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pinggiran kolam dan duduk di samping Asya.

"Kenapa bang? ada masalah? cerita dong sama abi, siapa tau abi bisa bantu" ucap Azhar sambil menepuk pundak anak nya itu.

Asya menoleh menatap wajah abi nya dan mengangguk singkat "Iya bi, Asya lagi ada masalah" jawab nya

Azhar mengerutkan keningnya "Masalah apa bang? kok kamu gak cerita?" tanya nya

"Abang udah ngelakuin zina bi" jawabnya sambil menunduk dan memainkan kaki nya di air kolam. Azhar yang mendengar penuturan anak nya pun di buat kaget, nafasnya tercekat bahkan rasanya seperti ada sesuatu yang menancap di hatinya

"Astaghfirullah abang, abang ngapain?" lirih Azhar dengan wajah kecewanya. Asya yang melihat mimik wajah kecewa abi nya pun menggeleng dengan keras

"Bukan gitu maksud asya abi" bantah Asya

"Terus maksud kamu apa bang? kita baru 2 hari disini bang, kamu ngelakuin zina sama siapa? abi ngak pernah melihat kamu keluar selama disini, lalu dengan siapa kamu melakukan nya nak? apa pernah abi mengajar kan mu hal yang sangat menjijikkan seperti itu?" tanya Azhar dengan beruntun jangan lupakan mata nya sudah memanas, ada sesuatu yang sedari tadi memaksa untuk keluar, namun sebisa mungkin Azhar menahan nya.

Asya yang melihat nya semakin di buat panik "astagfirullah ngak gitu abi, bukan zina itu yang abang maksud" jawab nya sambil menggeleng keras

"Maksudmu?" Azhar semakin di buat binggung, kalau bukan yang itu terus zina apa lagi?

Azhar membuang nafas pelan "Asya zina hati bi, zina pikiran, zina mata. Asya takut bi, Asya takut semakin terlarut begitu lama. Asya ngak bisa nahan perasaan ini abi, Asya mau menjaga diri asya dari berbagai macam zina, asya juga mau menjaga dia bi" lirih Asya sambil menunduk.

hiks

Isakan itu lolos begitu saja dari Asya, bahu nya bergetar hebat, sebelumnya dia tidak pernah mengalami ini dia tidak pernah terjebak dengan hal seperti ini, menurutnya ini adalah masalah yang besar, masalah yang bisa membuat nya selalu melakukan dosa setiap saat.

Azhar yang melihat anaknya ini menangis pun mulai mengerti apa yang dimaksud anak nya ini. Dia pun tersenyum dan menepuk bahu Asya yang masih bergetar itu, ternyata anak nya ini sudah dewasa.

"Siapa perempuan itu?"

"ab-i, asy-a min-ta m-maaf hiks as-ya suda-h t-han hiks perasaan itu, t-tpi t-teta-p hiks nga-k bis-a hiks" ucap nya sambil mengambil tangan abi nya dan mengecup nya berkali kali. Asya yang melihat anaknya pun tersenyum haru dan menganggukkan kepalanya

"loh, kenapa harus minta maaf? abi justru senang berarti kamu masih normal"

"Abiiiiiiiiii asya ya normal lah" rengek asya

"Iya deh, jadi siapa perempuan itu? perempuan mana yang bisa membuat anak abi sampai menangis seperti ini? perempuan mana yang menjadi cinta pertama anak abi ini hm?" tanya Azhar

"Zavi bi" cicit Asya namun Azhar masih bisa mendengar dengan jelas siapa yang di sebut anak nya ini

Azhar sebenarnya sedikit terkejut namun sesaat dia bersikap biasa aja "Apa kamu tahu kalau dia masih smp?"

Bocah SMP Itu Istriku [END] (BELUM DI REVISI)Where stories live. Discover now