CHAPTER 75 : Lean On Me (1)

8.6K 1K 52
                                    

Wanita itu terpejam, kemudian sadar bahwa atmosfer di sekitar sudah berubah. Sepersekian detik berikutnya Ellea merasakan embusan angin yang silir-semilir di kulit, bersamaan dengan perasaan bahwa ia akan jatuh. Bola mata karamel itu membulat sempurna, tepat saat ia menyadari posisi yang sangat tidak menguntungkan itu. Sang Putri menutup rapat matanya saat ia terjun bebas di udara dari ketinggian diatas rata-rata.

"Hey, Tuan Penyihir, kenapa jadi begini?!" Ellea berseru panik, "Kita akan jatuh, kyaaa!!"

Zrielka tertawa, kemudian membentangkan tangannya lebar. Ellea memeluk erat tubuh lelaki itu, berpegangan pada satu-satunya hal yang bisa dia andalkan. Pria itu mengulum senyum kemudian menarik tangan sang Putri dan melepaskan pelukannya dengan sengaja.

"KYAAA!!!" Ellea berteriak sejadinya saat tubuhnya melayang bebas di udara.

"Tarik napas dalam-dalam dan buka matamu, Tuan Putri!" Zrielka hanya memegangi sebelah tangan gadis itu, "nikmati angin dan tekanan udaranya, lihatlah betapa indahnya Deandrez."

Ellea menarik napas, kemudian mengembuskannya pelan. Rasanya seperti hawa sejuk angin mengikuti di sekitar tubuhnya, kemudian dia merasa mulai mengambang di udara. Perlahan Putri Mahkota membuka mata, dan beta takjubnya ia pada seluruh pemandangan Deandrez dari ketinggian. Deretan bukit-bukit yang berbaris rapi di temani rimbun pepohonan hampir menutupi semua permukaan tanah. Ellea sadar, sejak kedatangannya ke sini dia belum pernah menikmati satu pun keindahan negeri ini. Orang - orang yang ramah, alam yang luar biasa, udara yang lebih sejuk dari yang pernah ia hirup. Wanita itu merasa hidup. Rasanya istana dan politiknya yang menyesakkan memang tak bisa di bandingkan dengan kebebasan. Estelle memejamkan mata, melupakan semua masalah dan kemudian membentangkan tangan dengan bebas. Tak jauh dari posisinya, Zrielka tersenyum tipis. Tapi sejurus kemudian pria itu teringat pada aliran mana yang tidak murni menguar dari tubuh Putra Mahkota. Aura hitam pekat yang hampir menelan seluruh mana suci yang hanya dimiliki oleh keturunan asli keluarga kerajaan. Keningnya berkerut, bukan para prajurit yang membuat Zrielka membawa Estelle, tapi sorot mata yang berapi - api, dan mana tercemar milik sang Pangeran. Dia mendadak cemas, apa yang akan terjadi di istana?

"HUWAAA!!!" teriakan Estelle membuat pikiran - pikiran rumit itu lenyap. Zrielka menggapai tangan sang putri dan menggenggamnya erat.

Ellea terkejut saat mendapati tangan Zrielka tahu - tahu sudah menggenggam tangannya erat. Akan tetapi ia tidak marah. Wanita itu malah tersenyum dan menikmati udara disekitarnya, persis seperti yang Zrielka katakan. Di beberapa sisi wanita itu juga melihat ada rumah-rumah penduduk yang seratus kali lebih kecil dari ukuran aslinya. Ellea jadi ingat pengalamannya saat menjadi bintang tamu di salah satu reality show, yang mengharuskan sang aktris mencoba skydiving sebagai salah satu tantangan. Waktu itu dia juga dijatuhkan dari ketinggian beberapa ribu kaki, dengan pengaman lengkap dan kru berpengalaman pastinya. Jauh berbeda dengan hal gila yang Zrielka lakukan sekarang, membuat mood-nya langsung melonjak drastis.

Aku akan membuktikan padamu kalau Catherine tidak sebaik yang kau kira, Harry.

Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi di istana, atau bagaimana respon seluruh penghuninya. Namun, satu hal yang pasti adalah ... perasaan wanita itu jauh lebih baik sekarang. Berada di ketinggian sambil melihat hampir seluruh permukaan Tanah Mounia membuatnya merasa memiliki Deandrez seutuhnya. Timbul sebuah tekad yang tadinya sempat lenyap, serta berkobar lagi semangat yang sudah hampir padam. Senyuman Ellea tertarik lebar, kemudian ia menghirup dalam-dalam seluruh oksigen yang terasa sejuk bercampur angin itu. Mungkin tadinya seluruh dunia ini tampak asing. Tapi sekarang ... Estelle menginginkan posisinya. Bukan hanya karena Harry. Ah, persetan dengan pria itu. Ia akan mengambil kembali seluruh kerajaan kecil yang damai ini. Deandrez yang terlupakan karena polemik percintaan semata. Padahal, sudah menjadi tugasnya untuk melanjutkan tampuk kepemimpinan Ratu Arielle. Dia harus kuat, setidaknya untuk seluruh rakyat kerajaan ini yang mulai menggantungkan harapan pada para penerus tahta. Dia adalah Estelle Theodore, calon ratu Deandrez.

Zrielka tersenyum puas melihat mataharinya cerah kembali, sementara perlahan-lahan ia membuat sebuah lapisan pelindung dibawah. Dengan tekanan udara dan gravtasi yang dikurangi, serta persiapan pendaratan yang sempurna bagi keduanya. Kedua kaki jenjang pria itu menapak sempurna di rerumputan. Lalu sepersekian detik berikutnya Ellea jatuh tepat di atas tubuhnya.

"Kau berat sekali, Yang Mulia," Zrielka menahan napas, merasakan nyeri yang menohok bagian perut hingga ke dada. "Aku harus bersyukur karena tidak mati setelah tertimpa sebongkah batu."

****

Hai Berries, long time no see~ yang udah nggak sabar baca lanjutannya bisa main ke Karya Karsa ya ...

Hai Berries, long time no see~ yang udah nggak sabar baca lanjutannya bisa main ke Karya Karsa ya

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

***

PENGUMUMAN: kalau kalian mau beli paketan lebih murah dari yang ada di KK, silakan dm IG @bluebellsberry ya guys^^


Who Made Me A Princess? [On Revision]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن