11 • KITA DAN MASA LALU

120K 11.7K 2.2K
                                    

VOTE COMMENT

JANGAN LUPA LOH YAA !!

Btw gais ini flashback mereka ❤❤

Sesekali kan seneng" Jangan siksa baby Hazel muluu kaciann..

TAPI SEBELUM ITU ⚠️ Hati-hati bisa membuat jantungan berkepanjangan, sekian ⚠️

SIAP RAMAIKAN KOMENTAR ?

RAMEIN DONG MAKIN RAME NGEBACOT AJA GPP VIRA LADENIN BANG !

11. KITA DAN MASA LALU

"Biarlah masa lalu tenggelam dengan seluruh kisahnya dan yang untuk saat ini hanya ada aku dan kamu dalam versi yang berbeda."

°°°°°°

°°°°°

Beberapa tahun yang lalu...

Sorakan penuh semangat dari anggota cheers memenuhi suasana lapangan yang sedang ramai oleh para murid yang menonton. Kenzo yang merupakan teman se-timnya melempar bola orange itu kepada Ardes membuat cowok itu dengan sigap menangkapnya.

Bunyi pantulan bola serta decitan dari sepatu yang bergesek ke lantai lapangan mengisi ketegangan semua orang. Setelah di rasa sudah tepat, Ardes segera melempar bola itu masuk ke dalam ring yang langsung disusul oleh teriakan kemenangan para penonton. Untuk yang kedua kalinya tim basket Dihantara lebih unggul 3 poin dari pada tim lawan. Tidak perlu diragukan kemampuan Ardes dalam hal ini.

"Lo hebat! Keren banget!" puji Keenan menepuk bahu Ardes.

"Kita menang!" seru Kenzo.

"Lo semua hebat," ucap Ardes membuat semuanya bertos ria.

"KEREN MANTEP! DUH TEMEN GUE EMANG KALAU MAIN GAK PERNAH NGECEWAIN!" Panji menghampiri Ardes dengan disusul oleh teman-temannya yang lain.

"Bangga gue sama lo. Traktir dong nih pada menang kan," ucap Chico iseng.

"Otak lo emang traktiran mulu!" sahut Bejo.

Ardes menengguk minumannya sampai jakunnya terlihat naik-turun mengikuti aliran air yang mengalir di tenggorokannya. Kemudian cowok itu mengedarkan pandangannya kearah kursi tribun mencari seseorang yang sejak tadi mengganggu pikirannya.

"Nyari Hazel?" tebak Ezra seratus persen benar. "Tadi dia ada kok tapi katanya izin ke toilet sampai sekarang belum balik."

"Thanks. Gue mau ganti baju dulu." ucap Ardes seraya mengambil tasnya di kursi kemudian pergi meninggalkan lapangan.

Ketika Ardes sedang berjalan melewati lorong kelas bawah, ia melihat sesuatu yang membuat dirinya menghentikan langkahnya. Seketika matanya menajam mendapati Hazel sedang tertawa bersama seorang laki-laki yang ia tahu itu adalah Niko.

"Lo lain kali kalau mau pinjam catatan ke gue jangan sungkan. Gue pasti kasih kok," ucap Niko.

Hazel mengangguk. "Udah dulu ya, gue mau samperin Ardes lagi di lapangan."

Baru saja Hazel ingin berbalik, tetapi tangannya di tahan oleh Niko. Gadis itu terkejut kemudian menoleh dengan raut bingung.

"Gue tau lo masih ada rasa sama gue, selama apapun itu gue bakal tunggu lo buat balik ke gue kok, Zel." Niko menatapnya penuh maksud. Dan hal itu membuat Hazel tidak nyaman.

HARDES (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang