49 • FAKTA MENGEJUTKAN

94.2K 11K 2.2K
                                    

VOTE DAN KOMENNYA KUY BANYAKIN !! Jangan siders 😭😭

Aku seneng kalian mulai pada teliti baca narasi dan komen setiap paragraf 😊😊 gimana ya? Sederhana tapi buat author seneng aja, itu namanya menghargai.

Kalian tau gak kalau author relain jam tidur, makan mereka cuma buat update? Terkesan berlebihan tapi ya mau gimana lagi dikejar-kejar waktu. Kalian cuma vote gak sampe semenit aja kok.. Bukan ke aku doang tapi sama author lain juga ❤❤❤

Sayang Keivars banyak-banyak !!

WAJIB FOLLOW !

@coretan.vira / @viraa.as
@keivazro

@ardes.delvian
@hazelpriyanka
@dirgentazeus
@chicoosebastian
@panjisayangkamu
@bejoanakbunda
@ni_ezraa
@heraasterla
@bintangmichella_

delvian@hazelpriyanka@dirgentazeus@chicoosebastian@panjisayangkamu@bejoanakbunda@ni_ezraa@heraasterla@bintangmichella_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

49. FAKTA MENGEJUTKAN

"Tugas saya untuk membela kamu di saat orang lain berkata jika kamu tidak baik untuk saya"

-Ardes untuk Hazel~

°°°°°

Pemuda dengan baju seragam sekolah itu keluar dari pintu kamar dan turun melewati tangga melingkar di rumahnya yang mewah. Ardes sempat terdiam kaku saat melihat ada sosok Ayahnya di ruang makan bersama ibunya. Dengan modal nekat, akhirnya Ardes berjalan melewati kedua orang tuanya tanpa menoleh atau pun menyapa.

"Ardes! Sini kamu!" Suara tegas Hendry membuat langkah Ardes terhenti.

Hendry dengan kasar melempar buku rapot Ardes tepat mengenai wajah anaknya. Cowok itu tidak sempat menghindar lagi karena kejadian itu sangat cepat tanpa ia duga.

"SUDAH SAYA KATAKAN BERAPA KALI! TINGKATKAN NILAI KAMU ARDES! BISA-BISANYA KAMU KETIDURAN DI JAM PELAJARAN MATEMATIKA!" Hendry membentaknya, marah.

"Ardes kecapekan kali, Mas. Dia kan baru sembuh sakit, kamu juga harus mengerti kondisi tubuhnya." kata Aneska mencoba untuk membela anaknya.

"Banyak alasan!"

"Maaf." Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut Ardes.

"Kamu sakit karena main basket terus! Mulai sekarang kamu jangan lagi ikut-ikutan turnamen di sekolah kalau nilai kamu jadi turun begini!" ujar Hendry yang tidak ingin disalahkan.

"Sudah-sudah, lebih baik kamu buruan pergi ke sekolah. Nanti telat." Aneska mendorong punggung Ardes untuk segera pergi dari rumah. Tetapi sebelum itu, ia tidak lupa memberikan Ardes kotak bekal yang tadi ia siapkan untuk putranya.

HARDES (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang