41 • MIMPI YANG HILANG

99.1K 10.4K 2.1K
                                    

VOTE COMMENT !!!

Kepo dong nama asli kalian siapa? Siapa tau bisa masuk ke cerita aku ☺

JANGAN LUPA FOLLOW YA !

@coretan.vira
@keivazro

@ardes.delvian
@hazelpriyanka

delvian@hazelpriyanka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

41. MIMPI YANG HILANG

"Semesta saja tahu bahwa tidak ada terang sebelum gelap, tidak ada pelangi sebelum hujan, dan tidak ada kita tanpa perjuangan"

°°°°°°

Selesai merapikan barang-barang, Ardes datang menghampiri Hazel yang tengah sibuk memotret pemandangan kota-kota dari atas balkon Apartemennya menggunakan kamera milik Ardes. Hazel juga sesekali mengambil foto dirinya sendiri dengan berbagai macam gaya. Dari yang tersenyum sampai gaya lucu persis seperti wajah bayinya. Aktivitasnya teralihkan ketika menyadari kini Ardes sedang memperhatikannya. Membuat Hazel mendadak jadi kalem.

"Udahan dulu." kata Ardes.

"Iya, aku udah foto banyak kok. Untung kameranya gak jatuh ke bawah." Hazel cengengesan.

"Aku lebih takut kamu yang jatuh." ucap Ardes. Hazel hanya menyengir tanpa dosa sebagai responnya.

"Nih, minum." Ardes menyodorkan secangkir susu cokelat panas yang langsung diterima oleh Hazel.

"Mau makan apa?" tanya Ardes begitu mereka telah duduk di atas sofa ruang tamu.

"Kita pesan ayam goreng yuk!" sahut Hazel dengan antusias setelah menyeruput susu cokelat panasnya.

"Itu gak sehat."

"Ayolah sekali aja, besoknya baru makan makanan sehat lagi. Hari ini boleh, ya?" Hazel berusaha membujuk.

Ardes masih memandang Hazel sambil berpikir. Sebenarnya ia tidak memperbolehkan karena Hazel baru sembuh sakit beberapa hari yang lalu. Tetapi melihat wajah gadis itu membuat Ardes tidak tega menolaknya.

"Iya, iya," Ardes mengambil ponselnya di atas meja untuk memesan makanan sesuai dengan kemauan perempuan di sampingnya. Seketika wajah Hazel langsung ceria saat mendengar permintaannya dituruti.

"Memangnya kamu setiap hari masak sendiri gitu? Gak makan sama keluarga?" tanya Hazel yang tanpa sadar mengusik pikiran Ardes.

"Sendiri." Tiba-tiba saja Ardes bersikap dingin. Membuat Hazel terdiam sebentar memikirkan apa letak kesalahan dari kalimatnya.

"Uhm.. Aku salah ngomong ya?" tanya Hazel dengan wajah takut bercampur bingung. Ia menunduk sembari memilin jarinya. Tidak berani menatap ke arah laki-laki itu.

Terdengar helaan napas berat dari Ardes. Entah mengapa mendengar kata keluarga membuatnya menjadi sedikit sensitif. Namun Ardes paham kalau Hazel hanya sekedar bertanya karena tidak tahu apa-apa mengenai masalah di keluarganya. Yang bisa Ardes lakukan adalah meredam perasaannya di kepala sebab jika tidak, hal itu bisa berdampak buruk pada Hazel nanti.

HARDES (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang