21 • LELAKI KEBANGGAAN HAZEL

124K 12.2K 1.4K
                                    

Vote
Comment

Kalau mau cepet update ayoo banyakin komen sama votenya, tolong hargai author ya. Bukan aku doang kok author yang lain juga. 💓

Aku gak minta kalian buat stay terus kok, tapi bagi yang mau bacanya nunggu end apa ga mikir siapa yg semangatin para author yg berjuang buat tamatin ceritanya?

Aku termasuk cepet kan updatenya? Kalau author lain mungkin gak sesering aku, aku juga punya kehidupan bestiee.

Dan aku usahain aku bisa update terus soalnya kasian sama kalian tapi kalian gak kasian sama aku 🥺

BTW HAPPY 100K HARDES !!

BTW HAPPY 100K HARDES !!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21. LELAKI KEBANGGAAN HAZEL

"Masih sama, dia adalah sosok laki-laki yang sederhana, yang tak pernah menunjukan perasaannya lewat kata tetapi lewat tindakannya"

~Hazel Priyanka~

°°°°°°

Hazel menatap tulus teman-temannya karena mereka setia menemani dirinya tadi dan merawatnya dengan baik. Kini hanya tersisa Bintang karena Hera dan Karin sudah lebih dulu dijemput. Sebelumnya Ardes menyuruh Bintang untuk menjaga Hazel karena cowok itu ada urusan mendadak. Entahlah.. Ardes selalu berubah dalam sekejap.

Bintang membantu Hazel untuk mengemasi barang-barangnya ke dalam tas. Hazel juga sudah merasa lebih baik. Keduanya pun berjalan menuju pintu gerbang sekolah untuk pulang.

"Lo beneran udah gak pa-pa?" tanya Bintang masih khawatir.

"Nggak, udah sembuh kok."

"Lain kali kalau gak kuat jangan paksain diri. Lo ada anemia jadi gak boleh keluar keringet banyak. Ngerti?" ucap Bintang memberi nasihat membuat Hazel tersenyum.

"Siap Bunda," jawab Hazel berhormat.

"Bunda gigi lo! Ogah gue kalau punya anak modelan kayak lo, kepala batu!" omel Bintang.

"Lo Bunda gue, yang jadi Ayahnya si Ezra." kata Hazel sambil tersenyum menggoda ke arah Bintang.

Bintang memutar bola matanya malas. "Apa sih? Gak jelas lo! Dia itu udah ada cewek. Lagian kita cuma sahabatan doang, gak lebih."

"Tapi kayaknya Ezra suka lo deh,"

"Mana ada. Dia emang dari dulu ke gue suka manja, iseng, perhatian. Namanya juga sahabat ya pasti gak ada jaim-jaimnya lah. Beda lagi kalau ke ceweknya, dia bakal kalem, romantis, pokoknya gentle banget gitu." ujar Bintang.

"Sedih banget sih friendzone, padahal kalian itu cocok loh," Hazel menghela napasnya.

"Biarin aja, dia bahagianya bukan sama gue. Apa yang dia pilih ya gue sebagai sahabat harus dukung."

HARDES (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang