40 • AKU DIMATAMU

103K 10.9K 2.6K
                                    

VOTE COMMENT !!

Ayoo bantu aku yuk ramein komentar 💬 dan jangan lupa tekan bintangnya ya ⭐

YANG UDAH LAKUIN DUA ITU AKU DOAIN SEMOGA DAPET JODOH KAYAK ARDES, AMINNN 🙏🙏 Semoga berkah ya

ABSEN BATERAI KALIAN SISA BERAPA ?

WAJIB FOLLOW ;

@ardes.delvian
@hazelpriyanka
@dirgentazeus
@chicoosebastian
@ni_ezraa
@panjisayangkamu
@bejoanakbunda

@keivazro
@coretan.vira

SIAP RAMAIKAN KOMENTAR ??

SIAP RAMAIKAN KOMENTAR ??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

40. AKU DIMATAMU

"Kita harus menjadi seperti hujan, yang kehadirannya berniat baik walaupun banyak orang yang tidak mengharapkan kehadirannya"

°°°°°

"Untung lo datang tepat waktu sebelum kakek gue pergi." kata Zeus yang melihat Ardes baru saja sampai ke rumahnya. Cowok itu sempat pulang terlebih dahulu untuk membersihkan diri akibat bermain hujan-hujanan bersama Hazel.

Baru kali ini seorang Ardes Delvian Dihantara mau menuruti keinginan gadis berjiwa anak TK itu bermain dengan hal yang tidak disukainya. Ardes tidak suka membuat dirinya kotor. Ia pecinta kebersihan, namun jika bersama Hazel semuanya terasa menyenangkan.

"Kenapa?" tanya Ardes.

"Gue mau ajak lo ketemu kakek gue. Mending sekarang kita ke ruangannya aja." ucap Zeus yang membuat Ardes mengiyakan ucapannya.

Rumah ini cukup besar. Di bagian samping ruang tamunya terdapat kolam renang yang hanya dibatasi oleh dinding kaca tebal. Ada juga taman yang cukup luas dengan diisi banyak sekali bunga yang beraneka ragam di sekitarnya. Kalau kata Zeus, ia menanam itu untuk Hera, karena gadis itu menyukai bunga.

Kalau Hazel tidak menyukai bunga, tetapi bebek. Apa Ardes harus menernakkan bebek untuknya?

Zeus mengetuk pintunya sebelum masuk ke dalam. Ardes mengikutinya dari belakang tanpa banyak bersuara. Begitu memasuki ruangan besar itu, tatapannya mengarah pada seorang laki-laki paruh baya yang tengah duduk di kursi kerjanya sambil tersenyum menyambut mereka berdua.

"Apa kabar Ardes?" tanya Darmawan, kakeknya Zeus. Meskipun sudah sangat berumur, namun pria tua mantan Wakapolri itu tampak masih sehat dan bugar. Mereka sering bertemu di acara-acara penting dan sudah saling mengenal.

"Baik, Kek." jawab Ardes sembari menunduk memberi salam.

"Bagaimana tawaran kakek?" tanya Darmawan langsung pada Zeus, membuat kening Ardes sedikit berkerut tidak paham.

HARDES (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang