17 • KEHILANGAN ARAH

113K 11.7K 1.8K
                                    

VOTE
COMMENT

Hayuk komennya banyakin yuk kok jadi kurang :(

Bantu aku share cerita ini ya.. Oke?

Buat kalian yg gak suka Ardes, kalian kan masih bayang" cara Ardes mencintai seseorang tuh kyk apa. Ardes itu bisa mencintai org melebihi diri dia sendiri, tpi mungkin emg anaknya pendiem dan susah buat ungkapin apa yg dia rasa. Justru aku sebenernya kasian sama dia... 💔

SELAMAT MEMBACA ❤❤

SELAMAT MEMBACA ❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17. KEHILANGAN ARAH

"Seharusnya aku sadar bahwa kamu dan aku itu seperti sebuah kutub yang bertolak belakang dan tidak akan bisa menyatu lagi karena sudah saling terluka di masa lalu"

~Hazel Priyanka~

°°°°°

Ardes menyisir rambutnya yang basah menggunakan tangannya ke belakang. Sehabis mandi Ardes langsung keluar dan duduk di sofa sebelah Hazel yang tengah sibuk memperhatikan ikan-ikan hias di aquarium. Ada yang aneh. Perempuan itu tampak jadi lebih diam dari pada sebelumnya.

Bahkan karena keasyikan melamun, Hazel tidak sadar jika kini Ardes sudah selesai.

"Jadi nonton?" Suara Ardes berhasil mengembalikan kesadarannya. Hazel menoleh kemudian tersenyum kecil. Senyuman yang mampu membuat orang sekitar tahu bahwa dirinya baik-baik saja.

"Kamu mau nonton?"

"Lo aja, gue mau kerja sebentar." kata Ardes.

"Yaudah kerja aja gak pa-pa. Pasti kamu sibuk banget ya? Jangan lupa istirahat yang cukup. Keluarin banyak energi, pastinya butuh makan yang banyak," ujar Hazel. "Aku temenin ya?"

Ardes hanya bergumam kecil lalu membawa laptopnya untuk melihat dokumen-dokumen yang harus ia kerjakan untuk perusahaan Ayahnya. Hazel meringis melihat semua barang-barang milik Ardes, pasti harganya tidak main-main. Untuk membeli laptop saja Hazel harus menabung mati-matian dan butuh waktu berbulan-bulan.

Perempuan itu bertopang dagu sambil mengamati sosok orang yang dicintainya dari samping. Mengapa perasaannya sedalam ini pada Ardes? Jelas-jelas cowok itu selalu menolaknya. Bibirnya mengukir senyum tipis, ada rasa rindu di dalam hati. Rindu matanya, rindu senyumnya, rindu wangi tubuhnya, rindu perlakuan yang Ardes berikan waktu mereka bersama. Rasanya seperti mimpi bisa menjadi bagian hidup dari cowok itu.

"Ardes," Hazel memanggilnya. "Boleh tau alasan kamu nolak buat balikan?" tanya Hazel penasaran.

"Kita kan temenan. Ngapain bahas lagi?" kata Ardes tanpa melihatnya membuat Hazel menatap sendu.

HARDES (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang