46 • SEBUAH PENGAKUAN

99K 11.5K 5.2K
                                    

SEBELUM BACA YUK VOTE DAN KOMEN DULU BESTIEE 💓💓💓

SIAP BACA KEBUCINAN HARDES?

FOLLOW WAJIB :

@coretan.vira
@keivazro

@ardes.delvian
@hazelpriyanka
@dirgentazeus
@heraasterla
@chicoosebastian
@ni_ezraa
@bejoanakbunda
@panjisayangkamu
@bintangmichella_

SELAMAT MEMBACA 💞

SELAMAT MEMBACA 💞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

46. SEBUAH PENGAKUAN

"Di dunia ini harus lebih percaya dengan diri sendiri. Orang lain mungkin akan berjalan bersamamu, tetapi tidak ada yang bisa menggantikan kamu untuk berjalan"

°°°°°

Senyuman hangat Dania menyambut Hazel yang baru saja turun dari tangga menuju ke ruang makan. Di sana sudah ada Bima dan Vania yang juga sejak tadi menunggu kedatangannya untuk makan malam bersama. Hazel mendudukkan dirinya di samping ibunya, sementara itu Vania berada di depannya.

Berbagai menu makanan lezat sudah tersedia rapi di atas meja. Dania menyendokkan nasi beserta lauk dan sayur ke piring suaminya. Hazel yang melihat ibunya ingin melakukan hal yang sama kepadanya, sontak menghentikan tangan Dania.

"Kenapa sayang?" tanya ibunya.

"Hazel bisa sendiri kok." Hazel mengambil alih sendok di genggaman Dania. Biasanya kalau sedang bersama Rahadi, Hazel sering melakukan hal seperti ini. Ia merasa tidak enak jika melihat orang tua yang melayani anaknya. Justru kita sebagai anak yang harus melayani orang tua.

"Ayo, ambil yang banyak. Itu ada semur ayam, ikan bakar, sama sayur kangkung. Pasti kamu suka." kata Dania kepada Hazel setelah menatap gadis itu hanya mengambil sedikit semur ayam ke piringnya.

"Kamu suka semur ayam, ya?" tanya Bima.

"Iya, apa lagi bikinan Mama." jawab Hazel, membuat Dania tersenyum sendu. Tidak menyangka bahwa putrinya akan tumbuh dewasa secepat ini. Ia banyak berutang budi pada Rahadi yang sudah membesarkan Hazel dari kecil.

"Nanti kamu mau kuliah jurusan apa? Harus dipikirkan baik-baik, semuanya tergantung sama kamu." ucap Bima seraya memberikan sepotong daging ikan bakar untuk Hazel.

Hazel mengangguk. "Pasti nanti Hazel pikirin kok."

Sesudah percakapan itu selesai, suasana ruang makan kembali hening. Hanya terdengar suara dentingan alat makan yang bersahutan. Sesekali Vania juga menceritakan tentang kesehariannya sehingga menimbulkan canda dan tawa di antara mereka. Hazel tidak ikut menimbrung, gadis dengan rambut dicepol itu sedang melamun sambil menatap ke arah daging ikan di piringnya.

HARDES (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang