HA-VA [1]

133 96 381
                                    

Hai Bestiee 💜

Jangan lupa berikan Vote dan komentar kalian ya di cerita ini. Terimakasih buat antusias kalian, purple you💜.

"Percayalah, ada beberapa hal dari kami yang tidak akan pernah bisa kalian mengerti."
-Nilla-

Bangunan besar berlantai dua dan berwarna hijau berdiri dengan kokohnya di pinggiran jalan raya yang begitu ramai, sebuah pintu besar yang berbahan besi itu terbuka dengan lebarnya seakan-akan sedang menyambut siswa-siswi yang datang untuk menunai...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bangunan besar berlantai dua dan berwarna hijau berdiri dengan kokohnya di pinggiran jalan raya yang begitu ramai, sebuah pintu besar yang berbahan besi itu terbuka dengan lebarnya seakan-akan sedang menyambut siswa-siswi yang datang untuk menunaikan kewajiban mereka menuntut ilmu. SMA Wismagama yang terkenal dengan prestasinya dan juga geng motornya.

Vanilla, gadis yang cantik yang memiliki double eyelid kini sedang menyusuri lorong-lorong SMA Wismagama, yang mana di sebelah kiri dan kanan lorong itu terdapat kelas-kelas para siswa yang masih terlihat sepi dan kosong. Tapi ada juga beberapa kelas yang terlihat sudah ada siswa di dalamnya, Vanilla pikir mungkin mereka piket di hari itu, jadi mereka datang sepagi itu untuk melaksanakan piket mereka.

Saat Vanilla sedang asiknya berjalan santai dan bernyanyi dengan suara lirih, tiba-tiba ada sebuah tangan yang langsung merangkul pundak Vanilla dari arah belakang. Vanilla yang sedikit terkejut pun langsung menoleh ke sampingnya dan ia mendapati sebuah senyuman jahil dari teman masa kecilnya itu.

"Saga? Ngapain sih Saga muncul tiba-tiba, udah kayak setan aja deh" ucap Vanilla dengan muka yang sedikit sebal dengan ulah Saga

"Lo aja tuh yang keasikan nyanyi, sampai-sampai lo gak sadar kalau gue dari tadi ngikutin lo dari belakang" ucap Saga seraya mengacak-acak pucak kepalanya Vanilla

"Ahhh Saga, jangan ngacak-ngacak rambut Vanilla dong. Vanilla laporin ke Om Hendra ya" ancamnya dengan memberikan tatapan sinis ke Saga

"Dasar bocah tukang ngadu lo" lalu mencubit pipi chubbynya Vanilla yang terlihat mengemaskan di mata Saga.

"Biarin ye, mulut-mulut Vanilla kok"

"Serah deh, yang penting gak lo aduin ke Hava. Gue ke kelas dulu ya, hati-hati jalan ke kelasnya" ucap Saga seraya berbelok ke lorong yang menuju ke lantai kelas XII

Vanilla yang melihat punggung Saga mulai menjauh pun, langsung melanjutkan jalannya menuju ke lantai kelas XI. Saat di pertengahan jalan, tiba-tiba

"Vanilla" teriak seorang siswa dengan rambut yang tergerai sepundak, berjalan menghampiri Vanilla. Sementara di tangannya tertenteng sebuah paper bag kecil yang berisi Susu Jeruk dan Roti Keju kesukaan Vanilla

"Ehh kak Icel, ada apa kak" tanya Vanilla menatap Icel yang kini sudah ada di depannya

Tangan kanan Icel yang tadi menenteng paper bag terangkat dan mengulur ke arah Vanilla "Ini ada titipan dari Hava," kata Icel lalu menyerahkan paper bag ke Vanilla

Vanilla pun menerima paper bag itu dan "Ehh Maaf ya kak Icel jadi ngrepotin, tapi kok bukan Kak Hava sendiri yang bawain?"

"Oh si Hava tadi lagi di panggil sama Pak Bandi, jadi ya dia nitipin ke gue" ucap Icel tersenyum ke Vanilla

HA-VA [ON GOING]Where stories live. Discover now