HA-VA [4]

83 73 231
                                    

2013

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

2013

Hava menyaut jaket denim hitamnya yang bertengker rapi di belakang kamar markasnya itu. Ia berjalan keluar kamar menuju ke tempat di mana anggotanya kumpul.

"Lo mau kemana,Va?"

"Latihan basket. Clay, lo ikut gak?" tanya Hava pada Clay yang masih duduk santai di sofa yang hanya muat untuk satu orang itu.

"Duluan aja, ntar gue nyusul," jawab Clay.

"Oke. Gue titip Vanilla bentar, dia masih tidur di kamar," ucap Hava menatap empat anggotanya itu.

"Yoi, kita bakal jagain dia. Udah sono pergi" usir Ruel dengan seenaknya pada ketua gengnya itu. Sungguh Ruel yang kejam.

Hava pun segera pergi meninggalkan markas mengunakan motor Ninja kebangaanya itu menuju ke sekolah SMA Wismagama.

Jam menunjukan pukul 16:12 suasana di dalam sekolah SMA Wismagama nampak begitu sepi, hanya terlihat beberapa murid yang masih menetap di sekolah untuk mengikuti ekskul atau hanya untuk menonton para tim basket SMA Wismagama yang sedang berlatih.

Hava yang baru saja sampai di SMA Wismagama, langsung berjalan menuju ke arah lapangan untuk menemui tim basketnya itu.

"Gue kira lo nggak datang, Va," ucap Ezza menghampirinya.

"Pak Bandi mana?" tanya Hava yang menoleh ke sana-ke mari mencari keberadaan pak Bandi.

"Pak Bandi ada rapat di SMA sebelah, beliau nyerahin tangung jawab latihan ini ke lo." jelas Rein yang di tangannya memegang satu bola basket.

"Oke, kita mulai aja latihannya." ucapnya seraya meminta bola basket yang di pegang sama Rein.

"Yang cewek gimana?" tanya Hava lagi.

"Noh, dipimpin sama si Jesslyn," ucap Ezza seraya memperhatikan beberapa murid cewek yang sedang bermain basket di lapangan sebelah.

Hava yang mendengar jawaban dari Ezza hanya manggut-manggut saja. Ia lantas segera berjalan ke arah tengah lapangan dan mulai memimpin latihan basket di sore itu.

Saat mereka akan memulai latihan Hava tak lupa untuk memanjatkan doa agar latihan di sore itu berjalan lancar. Selang beberapa menit sehabis berdoa, Clay yang baru saja datang untuk ikut latihan basket lantas segera berlari kecil ke arah tengah lapangan dan mulai ikut bergabung latihan.

Hava mulai menggiring bolanya dengan lihai melewati beberapa temannya yang sedang berakting sebagai lawan dari tim mereka. Ia mengoper bolanya ke Ezza yang sedari tadi memberi ancang-ancang ke Hava untuk mengoper bolanya ke dia.

Saat Ezza sudah menerima bolanya, Ezza mulai memantulkannya dan menggiring bolanya ke arah Clay yang memang menepati posisi yang dekat dengan keranjang lawan. Saat Ia sudah merasa dekat dengan Clay, Ezza melempar bolanya ke arah Clay dan Clay yang sudah siap dengan operan dari Ezza tersebut langsung menangkap bolanya dan melemparnya ke arah keranjang lawan.

HA-VA [ON GOING]Where stories live. Discover now