HA-VA [12]

11 9 1
                                    

"Kak Saga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kak Saga..,"

"Maaf kak tadi ada telfon masuk di ponselnya kak Saga. Aku udah panggil kak Saga tapi kakak gak denger." ujar Vanilla menatap Saga dengan bersalah.

Vanilla menatap Saga dengan raut sedih, seharusnya ia tidak menyentuh apalagi menerima telfon dari handphone Saga tanpa izin Saga.

"Maaf kak, Vanilla salah" ucapnya seraya menunduk.

Saga yang awalanya hendak marah ke Vanilla, menjadi tak tega ketika melihat Vanilla menunduk sedih karenanya.

Saga mengusap puncak kepala Vanilla, seraya berjongkok di depan Vanilla yang tengah duduk di sofa.

"Udah gak usah sedih, Kak Saga gak marah kok sama Nilla." ucapnya yang masih mengelus rambut Vanilla.

Disaat Saga sedang berusaha menenangkan Vanilla, dari arah pintu masuklah Ita membawa nampan yang berisi potongan kue bolu dan juga jus jeruk kesukaan Vanilla dan Saga.

"Anak-anak udah mulai ya belajarnya, mama bawa cemilan nih" ucapnya seraya menghampiri meja belajarnya Saga.

Saga pun lantas berdiri dan membantu mamahnya untuk meletakkan cemilan di meja.

"Vanilla kenapa? Kok sedih gitu mukanya? Saga, kamu apain Vanilla?" tanyanya menatap Saga.

"Vanilla gak papa kok mah, cuman soal kimia ini buat Vanilla sedih" jawabnya cepat agar Saga tak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Ita pun hanya mengangguk lalu mengelus puncak Vanilla "Yaudah kalau gitu, dimakan ya cemilannya. Mamah turun dulu masih ada kerjaan yang belum selesai"

Sebelum melangkah keluar Ita menatap Saga dan "Saga awas ya kalau buat Vanilla sedih, mamah cubit kamu nanti" ucap Ita lalu segera keluar dari kamar Saga.

Saga hanya diam mendengarkan perkataan yang baru saja keluar dari mulut mamahnya itu.

Ia menggeleng tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, ia lantas menatap Vanilla "Sebenarnya disini siapa sih anak mama Ita" tanya Saga yang langsung mendapat gelakan tawa dari Vanilla.

Vanilla segera menarik tangan Saga untuk duduk, ia masih saja tertawa melihat raut wajah Saga yang kebingungan.

"Udah, lanjut belajar yuk" ajak Vanilla yang langsung di anguki oleh Saga.

♦ ♦ ♦

"Gimana?" tanya seorang pemuda yang sedang memperhatikan laki-laki itu mengotak-atik ponselnya.

"Bisa, tapi bukan suara dia yang ngejawab telfon gue." ucapnya lalu berbalik dan duduk di kursi panjang yang terbuat dari bambu itu.

"Terus siapa?"

"Suara cewek yang gue denger, mungkin dia lagi sama temennya atau sama saudaranya" ucapnya lalu mengepulkan asam rokok dari mulutnya.

Tringgg..

HA-VA [ON GOING]Where stories live. Discover now