HA-VA [16]

7 8 1
                                    

Rumah yang bercat putih berlantai dua itu terlihat begitu sepi, seperti tak ada orang yang tinggal di rumah itu sama sekali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rumah yang bercat putih berlantai dua itu terlihat begitu sepi, seperti tak ada orang yang tinggal di rumah itu sama sekali.
Namun, bunga-bunga yang tertanam di rumah itu terlihat begitu asri dan terawat. Bunga-bunga itu seakan memberikan tanda bahwa di rumah itu penuh dengan hal-hal bahagia walaupun nyatanya tidak.

Gadis itu melangkah masuk ke halaman rumah yang pernah menjadi saksi bisu ia dan keluarganya bersenang-senang dan tertawa bersama yang mungkin sudah menjadi memori baginya.

Gadis itu lalu mendekat ke sebuah bunga lili yang tertanam di depan halamannya, ia mengusap sebagian kelopak bunga yang terlihat begitu indah di matanya, ia tersenyum mengingat memori kejadian yang terjadi 3 tahun lalu.

Flashback On

Seorang anak kecil yang baru saja masuk ke kelas 1 SD itu berjalan dengan lincahnya menuju ke kebun bunga yang ada di teras rumahnya, ia berlari melenggak-lenggokkan pinggulnya yang membuat rok mini yang bergambar stroberi itu ikut bergoyang.

Gadis itu berhenti di depan bunga lili kesukaannya dan mengelus-elus kelopak bunga lili, ia lalu berjongkok dan terus memandang ke arah bunga lili yang ia tanam sendiri. Ah, tidak maksudnya yang ia tanam dengan sedikit bantuan dari bundanya.

"Lili, kamu kok lucu banget sih" ucapnya seraya sedikit mencubit kelopak bunga lili dengan tangan telunjuknya lalu menggoyangkannya perlahan.

"Lili, kamu lihat deh. Apa yang berbeda dari aku hari ini?" tanyanya pada tanaman yang ada di depannya saat ini.

Gadis itu lalu tersenyum gembira, menampakkan pipi chubbynya yang sedikit merona "Iya, kamu betul. Aku dapet sepatu baru dari bunda" katanya yang seakan-akan bisa mendengar jawaban dari bunga kesukaannya itu.

"Kak Chela," panggil seorang anak perempuan yang tengah berlari menghampiri kakaknya yang berada di teras rumahnya.

Archela yang dengar namannya di panggil lantas segera menoleh kebelakang dan mendapati adiknya sedang berlari membawa sebuah panci mainan kecil di tangannya.

Anak kecil yang usianya lebih muda dari Archela itu berhenti tepat di samping Vanilla. Ia lalu menatap kakaknya dengan wajah sedihnya.

"Kamu kenapa?" tanya Archela pada adiknya itu.

Nilla yang di tanya kakaknya itu langsung mengulurkan tangan yang masih memegang panci mainannya tepat di hadapan Archela "Nilla mau buat sup di sini tapi, Nilla gak tau bahan-bahannya" ucapnya dengan cemberut.

"Ohh Nilla mau buat sup, yaudah Nilla ambil aja daun itu dan tambahkan air sedikit terus masak deh di kompor dan jadilah sup bayam" jawab Archela seraya menunjuk rumput liar yang tumbuh di sela-sela pagar rumahnya.

Vanilla menggeleng mendengar jawaban dari kakaknya itu, ia lalu menunjuk bunga lili kesukaannya Archela.

"Nilla maunya pakai daun itu," ucapnya seraya menunjuk bunga lili yang bergoyang akibat tiupan angin.

HA-VA [ON GOING]Where stories live. Discover now