Chapter 3

3.7K 283 33
                                    

Brukk!!

Jisung melemparkan tubuhnya keatas ranjang, Berusaha memejamkan mata, rasanya capek sekali hari ini. Namun bayangan dirinya dan dosen ganteng merangkap papa gulanya itu terus berputar dikepalanya,rasanya malu sekali kalau diingat-ingat Jisung.

Terlalu banyak berpikir tentang dosen gantengnya membuat Jisung lama-lama jatuh tertidur dengan lelapnya ke alam mimpi.

Pemuda manis itu terbangun saat hari sudah gelap,melihat ponselnya yang tergeletak tak jauh dari tubuhnya pukul 7 malam sekarang.

Jisung beranjak dari kasurnya melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri Jisung membuka pintu kamarnya pelan hendak melangkah kelantai satu rumahnya untuk makan malam.

Namun langkahnya terhenti saat mendengar keributan yang tentu saja berasal dari kedua orangtuanya, menjadi anak broken home tentu Jisung sudah amat terbiasa dengan pertengkaran mama dan papanya setiap hari.

Jisung mencoba menahan genangan air mata yang siap untuk keluar. Memalingkan wajah saat mendengar kalimat-kalimat menyakitkan , menghela nafas pelan Jisung berbalik kembali kekamar mengambil hoodie, ponsel dan kunci mobilnya mengacuhkan rasa lapar yang
menderanya saat ini dia hanya ingin cepat pergi dari rumah yang sudah seperti neraka baginya.

Apakah cinta selalu seperti ini?

Apakah cinta semenyakitkan ini?

Keluarga broken home inilah yang membuat Jisung selalu menolak pernyataan cinta dari setiap orang yang datang padanya.

Dia takut saat ia jatuh terlalu dalam ia akan disakiti dan ditinggalkan sendirian.

Jisung melajukan mobilnya tak tentu arah dan berakhir disebuah bar mewah dikawasan seoul. Ia ingin menghubungi sahabat-sahabatnya lagi tapi dia sangat malu, dia sudah terlalu banyak merepotkan mereka.

• • •

Jisung melangkahkan kakinya ke dalam bar sambil menelpon seseorang.

Tak lama panggilannya pun dijawab.

"Halo baby, akhirnya kau menelponku hmm? Membutuhkan papa gulamu ini?" Tanya suara disebrang sana.

"Daddy tahu dari mana nomor ponselku?" Suara Jisung sedikit teredam dengan bunyi musik yang sangat keras.

"Sahabat-sahabatmu yang memberikannya kepada Daddy, jadi ada apa sugar baby menelpon hmm? Dan kenapa disana terdengar ribut sekali? Kau sedang dimana baby?"

Jisung ingin sekali mengumpati sahabat-sahabatnya, bagaimana bisa mereka telah memberikan nomor ponselnya pada pak Jaemin tanpa ijin darinya.

"Daddy, aku membutuhkanmu sekarang. Bisakah kau datang ke Neo Bar sekarang daddy,aku menunggumu disini"

Jaemin pun langsung mengiyakan ajakan Jisung dan bergegas menemui sugar babynya itu.

Bar sangat berbahaya bagi pemuda manis itu kalau sendirian saja bukan?

Jisung menikmati minuman yang dipesannya sambil menunggu Jaemin, ia sudah sedikit mabuk sekarang.

Jisung tersentak kaget saat seseorang menariknya untuk duduk diatas pangkuan orang itu, Jisung berbalik hendak memukul orang yang tidak sopan itu. Namun terhenti saat ia tahu yang menariknya adalah Jaemin alias papa gulanya.

"Kau mau memukulku baby? Tapi aku suka refleks mu bagus sayang, lain kali harus seperti itu juga kalau tidak bersamaku"

Wajah memerah Jisung begitu nampak ditempat minim cahaya itu, mungkin karna sedikit mabuk Jisung memeluk Jaemin dan menduselkan wajahnya didada bidang papa gulanya itu.

Papa Gula. [Re-publish]🔞Where stories live. Discover now