Chapter 24

1.4K 120 10
                                    

"Sayang, Jisung anak manisnya mama ayo bangun." Baekhyun mengusap lembut rambut Jisung, menepuk pelan bahu anaknya.

Jisung mengerang, dengan perlahan ia
mengerjapkan matanya.

"Mama, ini sudah jam berapa?" Tanya Jisung.

"Ini sudah jam 6 sayang, ayo bangun bersih-bersih. Katanya mau ngerjain projek kuliahnya bareng teman-teman kan? Dan katanya lagi ada yang mau diomongin sama mama. Ayo cepat, mama jam 7 sudah harus ke kantor loh ini." Ucap Baekhyun sambil menarik Jisung untuk bangun dari ranjang empuk miliknya.

Jisung memang sengaja menginap di rumah mamanya agar dapat memberitahu kalau Papa gula eh maksudnya kekasih tampannya itu ingin bertemu kedua orangtuanya nanti. Kalau Papanya, sudah mengiyakan saja kapan calon menantunya itu ingin bertemu dengannya, dan tentu saja hal itu membuat Jisung senang.

"Baiklah Ma, Jie tidak akan lama bersiap-siapnya." Ucap Jisung, pemuda manis itu pun langsung memasuki kamar mandinya.

Baekhyun tersenyum melihat anak manisnya itu, ia pun membersihkan tempat tidur Jisung setelah itu turun ke lantai satu untuk menyiapkan sarapan pagi mereka.

"Mama, hari sabtu nanti mama ada acara tidak?" Jisung bertanya saat ia selesai memakan sarapannya.

"Sepertinya jadwal mama kosong, tidak ada perjalanan bisnis juga sama sekali dalam minggu ini." Jawab Baekhyun sambil mengingat beberapa pekerjaannya. "Kenapa sayang? Ada hal yang penting?" Tanya Baekhyun kepada anak semata wayangnya itu.

Jisung mengangguk dan tersenyum malu. Pemandangan menggemaskan itu tak terlepas dari pandangan mata mamanya.

"Sepertinya ada hal yang membahagiakan anak mama, kira-kira apa ya? Mama jadi penasaran." Baekhyun dengan sengaja menggoda anaknya.

"Nanti hari sabtu mama bakalan tau kok. Ada yang ingin ketemu sama mama dan papa. Tidak apa-apa kan ma? Mama harus bertemu dengan Papa lagi." Jisung menatap mamanya, khawatir jika mamanya mungkin akan merasa tidak nyaman.

"Tidak apa-apa sayang. Jie kan tetap anaknya mama sama papa, mama baik-baik saja." Baekhyun meyakinkan anaknya.

"Tapi, besok bisa temenin mama? Kita jalan-jalan bersama, menghabiskan waktu berdua. Jie mau kan?"

"Jie pasti mau. Makasih ya mama, maaf dulu Jie egois dan marah-marah sama mama terus. Sekarang lihat mama yang jauh lebih bahagia, Jie jadi senang juga." Jisung menggenggam tangan mamanya.

"Anaknya mama sudah dewasa sekali sekarang." Tangan Baekhyun terangkat mengusap lembut rambut Jisung, penuh sayang.

"Kalau begitu, mama harus berangkat ke kantor. Uang bulanannya Jie sudah mama transfer, semangat untuk projek kuliahnya sayang. Sampaikan salam mama untuk sahabat-sahabatmu itu, mereka sudah lama tidak pernah datang kemari."

"Sayangnya Jie tidak sekelompok sama satupun dari mereka. Sepertinya para dosen sudah bosan dengan kelompok kita yang berisikan orang yang sama terus setiap projeknya." Jisung cemberut, pasalnya dia anak yang tidak gampang akrab dengan orang lain.

"Jangan cemberut sayang, anaknya mama yang menggemaskan ini pasti bisa. Semangat sayangnya mama. Kalau begitu mama berangkat sekarang, bye-bye Jie"

"Bye mom."

Cup!!!

Cup!!!

Baekhyun mencium kedua pipi gembil anaknya, lalu berjalan meninggalkan Jisung yang masih terduduk di kursi meja makan.

Papa Gula. [Re-publish]🔞Donde viven las historias. Descúbrelo ahora