Chapter 12

2.7K 184 10
                                    

Jisung dan sahabat-sahabatnya berjalan pelan menuju ruangan kuliah terakhir mereka hari ini. Sambil mengobrol ringan dan sesekali menertawakan sesuatu yang mereka bicarakan.

"Iya, gue inget banget waktu kita masih di Junior High School dulu, terus Jisung gak sengaja tumpahin jusnya ke baju Renjun. Malah mukanya polos banget lagi." Haechan menertawakan kejadian dulu.

"Mau gue marahin, tapi gak bisa. Mukanya udah kayak bayik minta di cium sih, jadi gue dengan mudahnya maafin dia." Kata Renjun sambil menunjuk Jisung, membuat pemuda manis itu terkekeh.

"Hooh .. tapi kalau sama gue lu dendam banget kan Njun?" Haechan menatap Renjun sok galak.

"Lo mah mukanya aja udah nyebelin, tambah tingkah lo yang ajaib sih pantes banget buat gue tabok." Renjun balik menatap galak Haechan.

"Emang nyebelin kalo ngomong sama lo Njun."

"Nyenyenyenye." Renjun meledek Haechan.

"Sayang .. kita ini sudah kuliah. Kok kalian masih saja bertingkah seperti bocah .." Jeno menarik Renjun dan merangkulnya.

"Babe .. harus akur sama Renjun. Kita kan sudah sama-sama dari dulu dan sahabatan lama. Masa kalian berdua berantem terus?" Mark mencubit pelan pipi Haechan dan menggenggam tangan kekasih manisnya itu.

"Haduhh .. nasib LDR gini banget ya." Chenle berucap sedih melihat keuwuan di depannya.

"Sini Le jalan sama gue. Kita sama-sama LDR-an. Papa gula gue lagi keluar negeri dari seminggu yang lalu, sedih banget gue." Jisung dan Chenle menatap para sahabat yang asik menabur keromantisan didepan mereka dengan tatapan sedih.

•••

Akhirnya mereka sampai di depan ruangan kuliah terakhir hari itu. Namun pintunya masih tertutup rapat, juga tak ada tanda-tanda akan adanya mahasiswa di dalam sana.

"Babe ..  coba deh bukain pintunya." Haechan menyuruh mark membukakan pintunya.

"Gak mau by, aku masih mau mesra-mesraan sama kamu."

Jisung dan Chenle memutar bola matanya jengah, rasa ingin menabok kedua pasangan itu semakin menjadi-jadi.

"Sayang .. bukain pintunya." Renjun menatap Jeno sambil tersenyum manis.

"Suruh Jisung saja. Tangan aku sudah pada tempatnya, gak mau pindah lagi." Jeno semakin mengeratkan rangkulannya pada bahu Renjun.

"Idih ... sok-sok an lo berdua .." Jisung melirik tajam kedua pasangan yang sedang membucin itu.

Namun, akhirnya Jisung pun melangkah ke depan pintu dan membukanya.

Cklek!

Jisung sangat terkejut dengan keadaan didalam ruangan kuliah itu. Ruangan tersebut dihiasi secantik mungkin dengan bunga-bunga yang indah, di depan sana terdapat hiasan yang membuat para sahabat Jisung menganga melihatnya.

Bagaimana tidak, di depan sana terdapat seratus buah Iphone 12 Pro Max yang dirancang dengan apik menampilkan semua foto-foto Jisung untuk merayakan 100 hari pertemuan mereka kembali.

"100 hari pertemuan kita kembali?Bukankah baru 100 hari yang lalu aku bertemu dengan daddy, kenapa tulisannya seperti itu?" Gumaman Jisung didengar oleh sahabatnya yang diam-diam tersenyum.

Tingg!!

Tingg!!

Daddy ❤

Rooftop kampus, Daddy menunggu mu. Baby~

Jisung tersenyum membaca pesan dari papa gulanya itu. Ia mengangkat wajahnya, namun para sahabat-sahabatnya langsung menutup mata Jisung menggunakan penutup mata dan membawanya ke arah rooftop kampus.

Papa Gula. [Re-publish]🔞Where stories live. Discover now