27. Gift Love

1.4K 83 13
                                    

Seharian hanya berada di dalam kamar dengan tumpukan buku-buku tebal membuat Yuki merasa bosan. Menyebalkan! Seperti terkurung saja rasanya.

Dari matahari yang tadinya masih malu-malu untuk menampakkan diri sampai setinggi ini ia masih bergelung dengan selimut. Bukannya apa-apa, tapi Mama Haruto telah mewanti-wanti agar Yuki tetap berada di kamar, selain itu Yuki juga sedikit lemas jadi mau tak mau ia hanya merotasikan matanya.

Jangan ditanya mengapa Yuki sendiri. Jelas, karena kehadiran Haruto pagi-pagi buta tadi hanya untuk mandi, sarapan, dan kembali berangkat lagi, meninggalkan sang kasih sendirian di kamar besarnya, belum sempat mengobati rasa rindu pastinya.

Apa?! Rindu?

"Iyuuuhh! Siapa juga yang rindu."

Drrtzz ....

"Kak Haru?" spontan Yuki dengan wajah girang tanpa sadar, mengecek notifikasi yang masuk. Dan ... bukan! Itu hanya sebuah notifikasi dari aplikasi belanja online.

Yuki memberengut.

Sialan! Kenapa jadi menunggu notifikasi dari Haruto masuk sih?! Kan Yuki jadi kehilangan moodnya.

Yuki menutup buku di pangkuannya keras. Ia muak dengan lembaran penuh tulisan yang sejak tadi ia baca dan coba pahami tapi sama sekali tidak menempel di otaknya. Buang saja!

Kruk ... kruk ....

"Laper ...."

Jam di nakas memang menunjukkan angka dua belas, itu artinya jam makan siang akan segera tiba. Tak heran jika cacing-cacing di perutnya minta jatah duluan.

Atensi Yuki terkunci pada nampan berisi stoples kue kering dan beberapa buah-buahan di sampingnya.

"Lumayan, bisa buat ganjel laper. Tapi tunggu, siapa yang naroh?"

Ah~ Yuki ingat, Mama Haruto yang menaruh di sana. Menyediakan camilan agar Yuki tidak turun dari tempat tidur. Sangatlah manis, bukan?

"Mama so sweet banget! Aaaa jadi pengen nangis," ucapnya mengusap genangan air di pelupuk mata.

Sementara itu ....

Haruto bersama ketiga temannya sedang berada di tengah-tengah live yang tak lain dan tak bukan adalah untuk memperingati hari ulang tahun Haruto yang ke-17 tahun.

Sedari tadi Pria Takata sibuk membaca komentar yang masuk, sedangkan Asahi malah sibuk dengan dunianya sendiri, melakukan gerakan-gerakan absurd yang membuat siapa saja pasti terheran-heran dan berujung menertawakan tingkah konyol pria anime itu. Telunjuk Asahi yang menunjuk ke segala arah seakan sedang cosplay menjadi pemandu wisata.

"Iremento ..."

"Ire--eh?" Pikiran Haruto terbagi menjadi dua, tidak fokus.

Mashiho membulatkan matanya dan tersenyum ke arah Haruto yang meringis kuda. 'Makanya dengerin anj--'

"Mereka nanya, kalo kita cuman berempat kayak gini, ngomongnya pake bahasa Korea atau Jepang? Dicampur ya?"

"Iya bener, dicampur gitu," jawab Haruto.

"Kita tuh ..."

"Setengah-setengah," sela Asahi.

"Kita ngomongnya pake bahasa Korea sama Jepang," sambung Yoshi yang perkataannya sempat dipotong oleh Asahi.

"Ngomongnya dicampur," timpal Mashiho.

Sambil menatap kamera Haruto mengangguk, mengiyakan. "Nee~"

Hidden Wife || Haruto Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin