36. Feel Better?

854 71 68
                                    

Cowok kelahiran 28 September itu masih saja terlihat sama. Wajah datarnya sedikitpun tidak berubah sejak ia dikejutkan dengan kemunculan seorang gadis yang memanggil Haruto dengan panggilan 'Sayang'.

Cara pandangnya terlihat begitu sinis dan mengintimidasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cara pandangnya terlihat begitu sinis dan mengintimidasi. Jeongwoo berpikir bahwa ia tak mungkin salah dengar. Meskipun dikatakan dalam bahasa Jepang, tapi Jeongwoo tahu artinya.

Oke, lupakan mengenai sepenggal kata yang diucapkan gadis itu. Yang perlu dipermasalahkan sekarang ialah mengapa gadis asing ini ada bersama Haruto? Di apartemen mereka? Siapa dia?

Pemuda bercelana denim yang selaras dengan jaketnya itu menuntut penjelasan. Tapi, pria yang ditatapnya nyalang itu sampai kini belum juga membuka suara. Malahan, sibuk berbicara dengan orang di seberang sambungan telepon.

Baru saja Haruto mendudukkan diri di samping Yuki setelah mengakhiri panggilan, gadis itu malah berniat meninggalkannya. Karena tidak ingin ditinggalkan seorang diri bersama Park Jeongwoo dan membuat suasana semakin canggung, Haruto lantas mencekal pergelangan tangan Yuki hingga tubuhnya berbalik dan matanya menatap Haruto penuh tanya.

Sorot mata Haruto mengisyaratkan Yuki untuk tetap duduk di sampingnya, tak mengijinkan Yuki untuk beranjak sedikit pun.

Yuki menghembuskan napas pasrah setelah tangan Haruto berpindah dari pergelangan tangannya menuju jari-jarinya dan menautkannya dengan erat penuh permintaan.

Sedikit tarikan dari Haruto membuat Yuki terduduk kembali.

"Temenin aku," bisiknya.

Jeongwoo yang menyaksikan itu langsung berpura-pura tidak melihat. Matanya mengedar ke sembarang arah. 'Pasti ada apa-apa nih.'

Bagaimana bisa tidak curiga kalau mereka terang-terangan menunjukkannya di depan Jeongwoo? Apa-apaan ini!

Haruto kembali meremat jari-jari Yuki yang ia genggam. Ia perlu menyerap energi positif dari istrinya sebelum berhadapan dengan Park Jeongwoo. Ya, setidaknya ia jadi lebih tenang sekarang.

'Jadi ini alesan Ruto suka ngilang tiba-tiba,' pikir Jeongwoo sembari terus mencuri-curi pandang ke arah mereka.

"Jeong--"

"Lo anggep gue ini apa?" potong pribadi Park dengan cepat.

Haruto menggigit bibirnya, menarik napas kasar sebelum berbicara. "Mian." Satu kata lolos begitu saja dari mulutnya.

Ada jutaan kata yang Haruto pelajaran selama menjalani trainee, tapi kenapa yang keluar malah satu kata konyol itu? Mengherankan.

"..."

"Maaf karena kemaren-kamaren belum sempet ngabarin lo soal ini."

"Hyunsuk Hyeong tau?" tanya Jeongwoo. Haruto mengangguk. "Kok bisa Hyunsuk Hyeong tau tapi gue nggak tau?"

Hidden Wife || Haruto Where stories live. Discover now