42. Another Space

973 96 24
                                    

Baru saja kembali, Haruto mengistirahatkan tubuhnya yang kehilangan tenaga di atas sofa dengan sebelah lengan yang menutupi wajah. Lelah batin, lelah fisik, lelah hati. Rasanya benar-benar tercampur aduk jadi satu.

Setelah sampai apartemen hal pertama yang ia lakukan adalah mencari keberadaan Yuki, tapi tak ia temukan, ia simpulkan jika Yuki belum pulang dan jadilah Haruto memutuskan untuk memejamkan matanya sebentar sekarang.

Tanpa sadar rasa kantuk menghilangkan kesadarannya perlahan. Ada sekitar satu jam setengah ia terlelap, matanya langsung terjaga kala ia teringat bahwa ponsel miliknya masih tersambung kabel daya pengisian di ruang latihan mereka.

"Ck, ketinggalan lagi, males banget."

Sial, ia melupakannya lagi! Haruto ingat ini bukan kali pertamanya ia melupakan benda pipih itu. Pemuda itu pun langsung bergegas kembali ke sana.

Setelah ponsel itu kembali ia genggam, Haruto mendapatkan sebuah pesan masuk yang mengatakan bahwa :

May
Aku di deket YB nih.
Meet up sebentar yuk.

Haruto sedikit pun tak berniat membalasnya, namun sebuah voice note malah masuk dan membuatnya jadi berpikir dua kali.

"Aku di depan."

"Di depan mana? Jangan bilang ... Wah, gawat!"

Selama Haruto mengenal May, gadis itu tidak pernah main-main dengan ucapannya.

"Hai," sapa si cantik May begitu ia menemukan Haruto.

"Ada apa?"

"Aku denger dari Jeongwoo kamu punya pacar?" tanyanya to the point. "Beneran?"

What?!

Speechless.

Haruto kehilangan kata-katanya. Seperti ... apakah kalian tahu rasanya mempercayai seseorang namun orang itu malah membuat kecewa? Ya, seperti itu!

'Anjing! Apa-apaan sih tuh anak! Ngapain cobak pake bilang-bilang ke May segala?!'

"Kenapa kamu diem? Bener ya yang dibilang Jeongwoo?" May berucap dengan nada manja, memberikan tatapan bak anak kucing yang minta dikasihani namun malah terlihat menjijikkan. "Jadi selama ini kamu udah ada cewek lain? Yaaah .... Kamu kok nggak bilang-bilang ke aku sih, Haruto?"

Haruto menggeleng, hanya itu respon yang bisa ia berikan.

"Oh ya?" antusiasnya. "Syukur deh kalo enggak." Senyum lebarnya membuat Haruto sedikit berpaling.

Pernah dengar jika first love punya sihirnya tersendiri? Itu yang Haruto takutkan. Ia takut jika hatinya yang telah ia dedikasikan untuk Kiyomizu Yuki seorang akan goyah dan berujung kembali kepada jurang yang sama. Ia tahu betul jika benih cinta di antara dirinya dan Yuki belum tumbuh sebaik itu, jadi ... Haruto benar-benar tak ingin dikalahkan oleh egonya lagi.

Bagaimana pun juga Yuki adalah istrinya, sekarang, besok, dan seterusnya. Semoga.

"Kamu tau, selama kita jauh aku selalu kepikiran tentang kamu. Kadang aku juga mikir, kenapa waktu itu aku nolak kamu ya? Sekarang malah aku yang jatuh cinta sama kamu. Haha, lucu ya kita dulu."

Haruto berdecih.

"Kalo nggak ada yang penting gue mau cabut sekarang."

Grepp.

"Aku harap kita bisa lebih dari sekedar temen."

Percayalah, orang pertama selalu punya tempat spesial.

Hidden Wife || Haruto Where stories live. Discover now