˚ ₊ tiga ˚ ₊

581 104 100
                                    

Chapter 3: "Awal Permusuhan"━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 3: "Awal Permusuhan"
━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Kelas 3 SD.

Bagi Jungwon yang masih dalam fase anak-anak, game PS adalah nyawanya. Bermain PS bersama Riki dan Daniel setelah pulang sekolah sudah jadi rutinitasnya sehari-hari. Riki adalah tetangganya, sedangkan Daniel adalah sepupu jauhnya yang seringkali dititipkan di rumah Jungwon.

Salah satu game yang paling sering dimainkan mereka adalah Mortal Kombat. Kalau ditanya siapa first love-nya, barangkali Jungwon tidak akan ragu untuk menjawab Mortal Kombat.

Di antara puluhan karakter Mortal Kombat, Jungwon paling suka dengan Liu Kang. Untuk anak seumuran Jungwon saat itu, Liu Kang sudah seperti pahlawan. Dia keren, tendangannya hebat dan teknik beladirinya bukan tandingan.

Melihat betapa kerennya Liu Kang, membuat Jungwon terpikir untuk mengikuti jejaknya, yaitu bisa ahli dalam beladiri taekwondo. Keinginannya ini semakin diperkuat saat melihat dojang yang terletak dekat rumahnya. Di sana merupakan tempat khusus untuk melatih orang yang mau belajar taekwondo.

Membayangkan ia memiliki sabuk hitam dan sekeren Liu Kang semakin menguatkan tekadnya untuk belajar taekwondo. Lantas, Jungwon pun meminta pada ayahnya untuk didaftarkan ke dojang.

"Pa, Jungwon mau belajar taekwondo."

"Boleh, tapi dengan satu syarat. Kamu harus menang olimpiade mtk dulu baru Papa daftarin."

Jungwon mengerutkan alis dan menggembungkan pipinya, "Kenapa olimpiade mtk sih, Pa? Papa kan tau Jungwon payah itung-itungan."

"Justru itu. Papa mau lihat nilai mtk kamu tinggi. Di rapot kemarin nilai mtk-mu anjlok sekali. Papa harap setelah kamu daftar olim mtk, nilai kamu bisa naik." jelas ayahnya, lalu menyesap kopi.

Ugh. Jungwon benci matematika. Tapi, kalau nilai matematikanya tidak memuaskan sang ayah, sudah bisa dipastikan ia tidak didaftarkan ke dojang. Dan ia tidak bakal bisa menjadi sekeren Liu Kang.

.
.

"Siapa yang mau mengajukan diri mengikuti olimpiade matematika? Sekolah butuh dua perwakilan." tanya Jungkook.

Inilah saatnya.

Kalau Jungwon berhasil memenangkan lomba olimpiade ini, ayahnya akan mendaftarkannya ke dojang. Otak kecilnya membayangkan jika sudah besar nanti dia bakal jadi keren, seperti karakter game kesayangannya.

Jungwon mengangkat tangannya. Meski ia sangat benci belajar dan matematika, tapi impiannya tak bisa diremehkan begitu saja.

Di saat yang bersamaan, Jungwon tidak sendiri. Ada seorang gadis yang juga mengangkat tangan. Gadis yang kelak akan menjadi rivalnya.

Perfect 505 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang