˚ ₊ lima ˚ ₊

551 98 190
                                    

Chapter 5: "Minus 20"━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 5: "Minus 20"
━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Semisal ada yang meragukan teori relativitas waktu dari Einstein, Yeona yakin ia bisa membuktikan kebenarannya. Prinsip dasar teori relativitas waktu adalah kecepatan waktu terasa relatif bagi tiap orang.

Jika melakukan sesuatu yang tidak disukai, waktu akan terasa lebih lama. Seperti saat ini, Yeona beranggapan duduk sebangku dengan Jungwon menyebabkan waktu terasa sangat lama. Semenit layaknya seabad. Baiklah, Yeona hanya hiperbolis.

Duduk sebangku dengan Jungwon bukanlah keinginannya. Justru Yeona lebih memilih duduk di samping preman kelas ketimbang sebangku dengan Jungwon.

Ini semua salah Miju—guru bahasa Korea yang memaksa Yeona duduk sebangku dengan Jungwon, di barisan paling depan pula. Baru saja Yeona hendak membuka mulut, Miju lebih dulu menyela.

"Duduk atau minus 20."

Pasti itu ulah Siyeon agar keduanya tertib dalam kelas. Siyeon tahu betul Yeona dan Jungwon tak bisa menolak karena adanya pengurangan poin. Sialan.

Tampaknya Siyeon memberitahu kepada semua guru perihal hukuman yang ia berikan kepada Yeona dan Jungwon. Kalau mereka tak bisa mengumpulkan poin yang ditentukan, maka mereka terancam tidak naik kelas.

Keduanya tak bisa membantah karena konsekuensinya sangat berpengaruh dalam pendaftaran masuk universitas. Mau sepintar apapun mereka, kalau ada catatan tidak naik kelas, kemungkinan besar mereka bakal ditolak universitas top Korea.

Satu-satunya hal yang bisa membebaskan mereka dari hukuman ini hanyalah mengumpulkan 165 poin dengan sungguh-sungguh. Tetapi, mengingat rivalitas di antara keduanya, mengumpulkan poin kini terasa mustahil.

Kala teman sekelas mereka tahu hukuman apa yang menimpa Jungwon dan Yeona, mereka semua kaget bukan main. Lebih mengagetkan lagi saat dua murid paling pintar itu diam mematuhi Miju tanpa protes. Katakanlah itu sebuah mukjizat.

Bahkan Sunoo yang dulunya sempat menjadi teman sebangku Jungwon berceloteh.

"Menyatukan Jungwon dan Yeona tuh ibaratnya kayak menyatukan Korea Utara dan Korea Selatan," ucap Sunoo sambil mempertemukan dua jari telunjuknya, "alias impossible anjay."

Jinni mengangguk-anggukkan kepalanya. Sejak Yeona (dipaksa) duduk sebangku dengan Jungwon, jadilah Jinni yang menggantikan posisi Jungwon dan sekarang duduk bersebelahan dengan Sunoo.

"Gue harus sungkem sih sama Bu Siyeon. Kalo beliau bisa menyatukan Jungwon dan Yeona, itu artinya beliau juga bisa mendamaikan perang dunia." ucap Sunoo.

"Kalo gitu mah Bu Siyeon gak cocok masuk BK. Cocoknya masuk PBB." balas Jinni.

Miju berdeham. Sunoo langsung mengatupkan bibirnya. Lalu, Miju lanjut menjelaskan materi pembelajaran.

Perfect 505 ✅Where stories live. Discover now