˚ ₊ delapan belas˚ ₊

344 80 33
                                    

Chapter 18: "Kesempatan"━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 18: "Kesempatan"
━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━

Pagi ini Jungwon bertugas mengawasi kelengkapan atribut murid sekolahnya. Bersama anggota OSIS lainnya, ia menunggu di depan pagar. Mengecek satu per satu murid dan mencatat nama yang tidak memakai atribut lengkap.

Mata Jungwon memperhatikan murid-murid yang berseliweran. Sorot matanya seakan mengharapkan kehadiran seseorang. Tugasnya mengecek kelengkapan atribut seakan terlupakan.

Setiap kali ia memikirkan orang tersebut, jantungnya berdebar lebih kencang dan ia menjadi gelisah.

Yeona beneran diskors?

Tiap detiknya terasa lama. Ia masih berharap kalau Yeona akan masuk sekolah. Sampai bel masuk berbunyi pun gadis itu tetap tidak datang.

"Won, yok balik ke kelas." ajak Sunoo, ia juga anggota OSIS.

Jungwon mengangguk. Namun tubuhnya seakan membeku di sana. Matanya masih memandangi jalan dengan harapan tersisa.

Nihil.

Gerbang masuk ditutup. Menyebabkan harapannya pupus tak tersisa. Dengan langkah yang berat, Jungwon berjalan masuk ke sekolahnya.

"Tunggu!"

Jungwon membalikkan tubuhnya. Harapannya kembali meningkat drastis. Namun langsung runtuh saat orang yang datang bukanlah Yeona.

Seorang cowok jangkung yang mengenakan turtleneck putih dilapis jaket coat krem kotak-kotak. Dan celana hitam.

Cowok itu menyapa satpam dan memintanya untuk membukakan pagar. Satpam tersebut menurut. Ia membiarkan cowok asing itu masuk ke sekolah.

Jungwon menatap cowok itu heran. Ia sama sekali tak mengenalnya. Melihat cara cowok itu yang dengan santainya menyapa satpam, membuat Jungwon mengira kalau mereka saling mengenal.

Cowok asing itu mendekat pada Jungwon dan Sunoo. Ia tersenyum.

"Nama gue Lee Heeseung. Salah satu alumni sekolah ini."

———

"Jadi Bu Siyeon udah dipecat?" tanya Heeseung. Ia menyesap kopinya.

Jungwon dan Sunoo mengangguk. Saat ini mereka sedang di kantin. Untungnya sekarang guru sedang rapat sehingga mereka bisa bolos ke kantin. Ditambah lagi, Heeseung bersedia untuk mentraktir mereka.

"Ah, gue ingat dulu Bu Siyeon payah banget main Plants vs Zombies. Harus gue dulu yang ngajarin gimana caranya menang melawan Gargantuar. Lo tau 'kan? Zombie gede yang bawa anak?"

Jungwon dan Sunoo mengangguk-anggukkan kepala. Bingung atas situasi yang terjadi. Sejak duduk di bangku kantin, Heeseung menanyakan kondisi sekolah dan kabar Siyeon. Selebihnya ia bercerita tentang keakrabannya dengan Siyeon.

Perfect 505 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang