30: baikan ga?

68.5K 8.2K 629
                                    

Terhitung 5 hari lamanya Rendi maupun Bagas belum bisa menyelesaikan masalah mereka,sama juga dengan Jeje dan Leo sudah 5 hari mereka tidak bertemu.

Jeje yang memang enggan berbicara atau sekedar menyapa Leo dan Leo yang masih dilanda kekecewaan karena Jeje tidak mempercayainya membuat hubungan keduanya semakin memburuk.

Dan jangan lupakan tentang pasangan kita yang lain,Dana dan Rio hubungan mereka lebih dominan Rio yang terluka sedangkan Dana hanyalah jelmaan pemuda brengsek yang hanya menginginkan kenikmatan.

Rio menghindari Dana,selain karena merasa tersakiti Dana juga sudah kembali lagi berhubungan dengan Karin,jadi untuk apa Rio berhubungan dengan Dana lagi?

Lupakan sejenak tentang Dana dan Rio dan beralih pada Bagas yang memerjuangkan hubungannya.

Hari ini Bagas berangkat pagi pagi,karena ia ingin menjemput Rendi,sudah 5 hari ini Rendi menghindarinya,bahkan Rendi menolak semua hal yang seharusnya dilakukan pasangan normal.

Saat Bagas datang kerumah Rendi,selalu saja keluarga Rendi bilang jika Rendi tidak ada dirumah entah itu sore,siang,atau malam.

Tapi hari ini,Bagas pasti akan bertemu Rendi.

Setelah motor Bagas berhenti tepat didepan gerbang rumah Rendi,pemuda itu langsung masuk kedalam tanpa permisi dari pemilik rumah.

Untung saja saat itu pintu rumah Rendi terbuka,tidak ada yang menyadari keberadaan Bagas.

Bunda Rendi yang sedang memasak didapur tentu saja tidak sadar jika ada seseorang yang masuk kedalam rumahnya,sedangkan anggota keluarga yang lain sedang berada dikamar masing masing.

Dirumah Rendi tidak ada,satpam atau art seperti di rumah Jeje,jadi Bagas juga bisa langsung masuk dengan mudah.

Bagas membuka pintu kamar Rendi dan ternyata keluarga Rendi termasuk Rendi sama sama ceroboh,membiarkan pintu tidak dikunci,membuat para pencuri dengan mudah masuk kedalam rumah mereka.

Setelah masuk kekamar Rendi,Bagas langsung mengunci pintu kamar itu.

Bagas bisa melihat seonggok manusia yang tengah tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

Bagas mengendap endap sampai setelahnya ia ikut masuk kedalam selimut Rendi.

Rendi masih belum sadar,tapi saat Bagas memeluk tubuh Rendi dan juga mengendus endus lehernya,pemuda itu langsung terbangun dan mendapati Bagas yang berada disampingnya.

Rendi tentu saja terkejut,tapi karena akhir akhir ini halusinasi nya sedang liar maka Rendi memutuskan untuk membiarkannya,berfikir tidak ada Bagas disampingnya.

Tapi 2 menit setelahnya,Rendi membulatkan matanya,ini bukan halusinasi tapi Bagas benar benar tidur disampingnya.

"Lo ngapain disini?!"

Bagas tidak menjawab,ia malah mengeratkan pelukannya pada tubuh kecil Rendi,menciumi leher hingga pipi Rendi.

"Gas! Apa apaan sih?!"

Bagas menghentikan ciumannya,beralih menatap Rendi yang kini seluruh wajahnya memerah.

"Lo yang apa apaan! Gue ga tau lo kenapa,kenapa lo ngehindarin gue? Kenapa lo marah sama gue? Kenapa lo tiba tiba cuek dan ga mau ketemu sama gue?"

Alih alih menjawab,Rendi malah masih berusaha melepaskan tubuhnya dari Bagas,dia tidak ingin disentuh Bagas.

Merasa tidak ada itikad baik dari Rendi,Bagas mengeratkan pelukannya,tidak membiarkan tubuh itu begerak.

"Arghh.. lepasin bego!"

Mungkin ini hari keberuntungan Bagas,karena selain bisa masuk dengan mudah kedalam rumah Rendi,Bagas juga beruntung karena kamar Rendi yang kedap suara,walaupun Rendi berteriak hingga suaranya serak,tidak akan ada yang bisa mendengar kecuali Bagas sendiri.

"Gue nanya lo kenapa Ren!"

"LEPASIN ANJING!"

"Ga akan"

"Arghhh... lo sendiri kan yang bilang kalau lo ga mau ngehomo sama gue!"

Bagas terdiam membeku,pelukannya mulai melonggar,Rendi memanfaatkan kesempatan ini untuk melepaskan tubuhnya dari Bagas.

"Gue ga salah kan? Gue ga salah ngejauh dari lo kan Gas?"

"Bego" ucap Bagas dengan nada dinginnya.

"Gue ngelakuin itu buat lo Rendi! Gue ngelakuin itu karena gue tau lo bakal malu sama hubungan yang kayak gini!" Sambung Bagas.

Rendi berdecih tak suka.

"Kalau gue malu sama hubungan kayak gini,gue ga akan nerima lo tolol! Goblok lo!"

Tok

Tok

Tok

Suara pintu kamar Rendi diketuk membuat keduanya menoleh kearah pintu.

"ABANG! ADA MOTORNYA BANG BAGAS DILUAR! TAPI ORANGNYA KAGAK ADA" suara Rea tiba tiba terdengar dari luar,Rendi sendiri kini sedang menatap Bagas tajam.

"Lo kesini lewat mana?"

Bagas tidak menjawab ia juga menatap Rendi tajam.

"Kenapa lo ga bilang sama gue?"

"Lo harusnya ngerti Gas! Lo-"

"ABANG BANGUN JANGAN NGEBO MULU WOI" teriakan Rea memotong ucapan Rendi,dia berdecak tak suka.

"Oke fine,gue emang goblok! Tapi lo bisa kan bilang sama gue?! Lo juga bisa kan ga ngejauhin gue?! Gue tuh sayang sama lo bangsat!" Ucap Bagas meledak ledak.

Rendi hanya terdiam membeku,kenapa malah dia yang dimarahi?

"Jangan jauhin gue Ren! Gue bener bener sayang sama lo" sambung Bagas sambil memeluk tubuh Rendi,dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher pemuda yang berstatus sebagai pacarnya itu.

Rendi merasakan lehernya yang basah,Bagas menangis tanpa ada suara.

"Lo kenapa nangis njir?! Seharusnya gue yang nangis! Ga seru lo bangsat!"

Tokk

Tok

Tok

"ABANG! GUE BILANGIN BUNDA LOH" lagi lagi suara Rea mengintrupsi membuat Rendi jengah dengan gadis itu.

"DIEM LO SETAN!"

Rendi lupa jika kamarnya kedap suara,dia benar benar lupa sampai ia ikut berteriak walaupun Rea tidak akan mendengarnya.
__________________

Tbc...

Konfliknya bakal diselesain satu satu,maaf kalau mc nya keluarnya dikit,tapi tenang aja setelah konflik mereka selesai,cuman bakal ada Jeje sama Leo dicerita ini.

Dan kemungkinan,Rio bakal mati.

Vote+komen+follow!

KAKEL||ENDWhere stories live. Discover now