55: pernikahan

56.5K 5.7K 510
                                    

3 minggu berlalu Rio dan Dana sudah menyiapkan pernikahan mereka.

Keduanya sepakat memilih Jerman sebagai tempat pernikahan mereka.

Tentunya pernikahan ini tidak akan menyertakan orang tua Dana, mengingat kedua pasangan suami istri itu menantang hubungan sesama jenis putranya.

Mengenai Leo dan Jeje, kedua pasangan itu tidak bisa mendatangi upacara pernikahan Rio dan Dana, tepat 2 minggu yang lalu Leo mendapat kabar gembira dari seorang dokter.

Dokter menyarankan jika Jeje tidak melakukan perjalanan keluar negeri karena keadaannya, sebab itu Leo absen hadir di pernikahan mereka.

Dan tepat hari ini mereka berdiri di atas altar pernikahan, mengucapkan janji suci yang akan mengikat keduanya dalam kata pernikahan.

Upacara pernikahan sudah dilaksanakan dengan diakhiri ciuman manis dari Dana untuk Rio, mereka berdua tersenyum bahagia.

Rio mencari kakaknya yang sedari tadi tidak terlihat, tapi saat asik mencari pemuda yang berstatus kakaknya itu, pandangannya bertemu dengan dua pasang mata yang terlihat menarik lengkungan dibibirnya.

"Ayah? B-bunda?" Ucapnya terkejut.

Dana menoleh ke arah pandang Rio, ia bisa melihat dua orang paruh baya yang tersenyum ke arah mereka.

Dana kembali menatap suaminya, betapa terkejutnya pemuda itu ketika melihat Rio yang meneteskan air matanya.

"Hey kenapa?" Ucap Dana sambil menangkup kedua pipi Rio.

"Hiks gue lagi halu ya?"

"Hah?"

"Itu ada orang tua gue" ucap Rio sambil menunjuk kedua orang tuanya.

Dana tersenyum lalu menggelengkan kepalanya "gue juga liat kok, lo ga halu"

"B-beneran?"

Dana mengangguk mengiyakan perkataan Rio.

Kedua orang tua Rio sudah berpisah lama dengannya dan Jevan, karena pekerjaan tentunya.

Ayah dan bunda Rio bekerja mengurus perusahaan milik kakek Rio yang berada di Jepang, dan mereka jarang sekali pulang atau mungkin tidak pernah pulang.

"Bangsat! Gue ga boleh nangis!" Ucap Rio sambil mengusap air matanya yang sempat jatuh ke kedua pipinya.

Ya, Rio terlanjur benci dengan kedua orang tuanya, apa mereka tidak Rindu dengannya dan Jevan? Hingga sampai tega tidak pulang kerumah.

Dana terkekeh "yuk samperin, kita harus bersyukur ada orang yang paling penting yang dateng ke nikahan kita"

Belum sempat Rio menolak, Dana sudah membawanya menemui kedua orang tuanya.

Bunda Rio langsung memeluk tubuh putranya, menyampaikan rindu yang sudah lama belum tersampaikan.

Rio terdiam tapi seperkian detik berikutnya pemuda itu langsung menangis tersedu sedu sambil mengeratkan pelukannya.

"Nak Dana?" Ucap ayah Rio yang sedari tadi sudah meneliti tubuh Dana.

"Iya om"

Ayah Rio menaikkan satu alis nya membuat Dana seketika mengubah panggilannya.

"Iya a-ayah"

Ayah Rio tersenyum lembut.

"Jagain Rio ya"

Dana membalas senyuman ayah Rio, ia mengangguk pasti menjawab perintah yang ayah Rio berikan.

"Dan" panggil seseorang dari belakang tubuhnya.

KAKEL||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang