36: Leo lulus

62.1K 7.3K 520
                                    

Hari ini Leo lulus dan Jeje naik ke kelas 3, setelah hari ini juga, Jeje akan dipersunting Leo.

Membuat janji diatas altar pernikahan dan mungkin akan bahagia setelah pernikahan itu selesai.

Untuk masalah Bagas dan Rendi, lambat laun mungkin juga hubungan keduanya sudah bisa diterima oleh kedua orang tua Rendi, doa kan saja semoga Bagas dan Rendi bisa menyusul Leo dan Jeje nanti.

Hari ini osis disibukkan dengan acara kelulusan kakak kelas mereka.

Jeje menatap aula sekolah yang kini masih sepi, pemuda itu ditugaskan untuk mengecek ruang aula, Jeje menatap aula yang sudah dihias untuk acara kelulusan kekasih hatinya itu.

Lama Jeje menatap hingga tidak sadar jika ada seseorang masuk kedalam aula lalu menabrak bahunya kasar.

Brukk

Jeje tersungkur kedepan karena, antara tidak siap dan juga orang yang menabraknya juga terlalu kasar seolah olah memang sengaja.

Saat Jeje menoleh ia mendapati gadis prik yang pernah menyiramnya dengan teh anget.

Mengingat kejadian itu tangan Jeje gatal ingin menampar kembali wajah dengan make up tebal itu.

"Sorry ga sengaja" ucap Ania, entah apa yang dilakukan gadis itu di aula ini.

Jeje mengikis jarak antara Ania dan dirinya, menatap gadis itu yang kini tengah salah tingkah, walaupun Jeje uke tapi pesonanya sebagai pejantan juga lumayan luar biasa.

Jeje hanya menatap gadis itu, tapi tak lama bahunya ditarik kebelakang oleh seseorang.

Jeje menoleh, mendapati Leo yang sudah berwajah tajam dan menakutkan, mengingat kembali bagaimana posesifnya seorang Leo membuat Jeje sakit kepala.

"Leo! Tolongin aku, Jeje mau ngelecehin aku Le!"

Jeje mengerutkan dahinya jijik, pemuda itu memasang wajah julid yang sangat sempurna.

"Dih! Ga selera gue sama orang modelan kek lo!" Ucap Jeje sarkas.

Leo menatap Ania tajam, lalu beralih menatap Jeje yang hanya terdiam dan tiba tiba saja Leo menarik tengkuk Jeje dan mencium bibir merah itu di depan gadis bermake up tebal yang kini hanya bisa terdiam dengan mulut menganga.

"Dia ga selera sama lo, tapi dia lebih berselera sama gue" ucap Leo yang kemudian membawa pacarnya itu pergi meninggalkan Ania.

Gadis itu masih belum percaya jika orang yang ia sukai adalah bagian dari kaum sodom?

Ania mengepalkan tangannya, seharusnya ia sadar jika Jeje dan Leo punya hubungan lebih dari seorang teman.

Leo membawa Jeje ke rooftop, acara masih belum dimulai jadi Leo bisa membawa Jeje sebentar kan?

"Kak" panggil Jeje lirih, sedikit takut menatap wajah galak Leo.

"Kamu ga perlu deketin muka kamu ke cewek itu kan? Aku cemburu Jeandra" ucap Leo to the point.

"Maaf"

Jeje menunduk, ia takut tapi juga senang mendengar kata cemburu dalam kalimat yang Leo ucapkan.

"Jangan gitu lagi! Aku ga suka"

Jeje mengangguk semangat, kepalanya ia angkat dan langsung memeluk tubuh Leo.

"Pacarnya Jeje lucu! Gemes!"

Jeje berjinjit, menangkup kedua pipi Leo dan menciumi wajah itu berulang kali, sama dengan apa yang Leo lakukan saat dirinya ngambek.

Leo menarik pinggang Jeje agar bisa lebih dekat dengan tubuhnya.

"Ciumnya yang lama dong" ucap Leo, mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Emang ciuman lama tuh yang kayak gimana?"

Leo bingung, akhir akhir ini pemuda itu selalu menggoda imannya, ia selalu memancing Leo untuk melakukan hal beringas yang biasa dilakukan pasangan halal.

Leo tersenyum miring, ia mulai meraup bibir merah Jeje, melumat bibir Jeje tergesa gesa sesekali melesakkan lidahnya kedalam mulut Jeje.

"Eungh!" Lenguh Jeje.

Nafas Jeje terasa tercekat, pemuda itu memukul pelan bahu sang dominan, agar ia bisa menghentikan acara itu sebentar.

Leo mengusap bibir merah Jeje, mengecupnya singkat lalu memeluk tubuh Jeje sayang.

"Ekhem"

Keduanya menoleh, mendapati Dana dengan wajah lemas, letih, lesu, loyo, love you<3!

"Kenapa lo selalu ngeganggu kita berdua?!" Ucap Leo emosi, setiap ia dan Jeje memadu kasih pemuda yang kini berdiri didepannya ini selalu mengganggu keduanya.

"Le! Gue putus sama karin Le!" Rengeknya yang hanya dibalas putaran bola mata malas.

"Si Rio juga udah ga mau temenan sama gue lagi!" Lanjutnya merengek.

"Kenapa?"

"Si Rio bilang dia bukan mainan, dia bukan orang yang kek di bar yang dibutuhin kalau lagi sange" jelasnya.

Leo melotot, maksudnya?

"Jangan bilang lo udah..."

Dana mengangguk, mukanya masih lesu tak bertenaga.

"Goblok! Terus lo balikan sama karin pas udah ngelakuin itu sama Rio?!"

Lagi, Dana hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Leo.

"Brengsek!"

Hampir saja Leo memukul wajah bodoh Dana tapi sayang seribu sayang Jeje menghentikan dulu perbuatan kekasihnya.

"Lo ga mikir?! Gue tau lo goblok! Tapi ga gini juga Dan! Lo-"

"Iya gue salah!" Ucap Dana sambil berteriak.

"Gue udah dapet karma kok! Pas gue ciuman atau skinship sama Karin gue malah bayangin Rio! Dan pada akhirnya gue ditampol sama tuh cewek!"

"Itu bukan karma goblok! Lo nya aja yang kelebihan hormon! Dimana mana pasti lo bayangin muka erotisnya Rio kan?! Ngaku lo sama gue!"

"Ya... mungkin"

Leo berancang ancang akan kembali menonjok wajah Dana, tapi lagi lagi Jeje mencegahnya.

Menurut pemuda itu hanya mempersulit keadaan saja.

"Lepasin Jeandra!"

"Ga! Kalau gini lo juga goblok!"

"Jeandra!"

Jeje terdiam ia melepaskan lengan Leo yang akan melayangkan bogeman mentah kearah wajah Dana.

"Udah sono! Hajar! Gue udah ga peduli"

Dana bersyukur karena setelah Jeje mengatakan itu Leo tidak jadi menonjok pipinya.

"Kok kamu marah?"

Jeje bersedekap dada, bibirnya mengerucut kesal.

"Lo udah gue tandain! Lo udah bikin hidup Rio hancur, dan sekarang lo udah bikin hubungan gue renggang!" Ancam Leo.

"Serem Le! Jangan gitu ah!"

"Ga peduli!"

Leo bergelayut manja dilengan Jeje, membujuk pemuda itu agar tak lagi marah padanya.

"Ngapain lo ngeliatin kita?! Sono minta maaf sama kak Rio!" Usir Jeje, dalam lubuk hatinya juga sama dengan Leo, jengkel dan kesal.

"Udah dek Jeje, tapi Rio nya ga mau!"

"Kalo cuman sekali mana mempan!"

Dana mengangguk semangat ia melangkah menuju kelas yang Rio tempati sekarang, ia akan meminta maaf saat ini juga.
_______________

Tbc...

Bentar lagi nikah!

Vote+komen+follow!

KAKEL||ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz