31: penjelasan tentang ciuman

69.7K 8.4K 2.1K
                                    

Hari demi hari hubungan Leo maupun Jeje semakin memburuk,keduanya enggan berbicara atau sekedar bertegur sapa.

Tapi sepertinya hari ini mereka harus menyelesaikan masalah yang hadir hanya karena kesalah pahaman.

Hari ini keluarga Leo dan Jeje mengadakan dinner bersama di sebuah restoran.

Tapi yang paling Jeje sayangkan keberadaan si medusa versi dunia nyata ikut dalam dinner ini.

Dan apa apaan ini? Leo dan Diana memakai baju yang warnanya senada.

Selain kesal dengan Leo dan Diana,Jeje juga kesal dengan Luke.

Kemarin saat keduanya bertemu,Jeje sudah mengatakan jika dirinya bertengkar dengan Leo karena si medusa alias Diana itu,tapi lihatlah hari ini pria paruh baya itu malah membawa Diana untuk makan bersama.

Jeje sama sekali enggan untuk menatap Leo,sedangkan Leo sedari tadi terus menatap Jeje.

Kedua keluarga itu duduk ditempat masing masing.

Diana yang duduk disamping Leo dan Jeje yang duduk didepan Leo membuat suasana semakin canggung diantara keduanya.

Kedua keluarga itu mulai memesan makanan,sesekali bercanda ria bersama minus Leo dan Jeje yang hanya diam tak bersuara.

"Leo dan Jeandra kalian ada masalah?"

Jeje berjengit kaget saat Luke malah menanyakan hal yang seharusnya tidak ia tanyakan.

"Iya nih,dari tadi diem mulu" tambah Dira yang diangguki oleh orang tua yang berada satu meja dengan mereka.

Sedangkan Diana tersenyum tipis melihat Jeje dan Leo yang bersitegang.

"Jeje mau ketoilet dulu" ucap Jeje yang malah mengundang tanda tanya untuk Jaya dan Dira.

Jeje mendorong kursinya kebelakang sebelum melangkah,Leo tiba tiba membuatnya terkejut.

"Saya mau menikahi Jeandra" ucapnya yang langsung dihadiahi tatapan terkejut dari Jaya serta Dira sebagai orang tua.

Jeje menatap tak percaya dengan ucapan Leo,rahangnya jatuh begitu saja bersamaan dengan berakhirnya ucapan Leo.

Luke tersenyum bangga dengan putra tunggalnya itu sedangkan Diana malah melotot tidak percaya padahal dirinya kira Leo akan membenci Jeje karena sudah tidak percaya padanya.

"Bagaimana menurut Pak jaya?" Sambung Leo yang kemudian memecah keheningan yang beberapa detik lalu datang diantara kedua keluarga itu.

Luke berdehem,ia mulai ikut dalam mengatakan lamaran yang Leo berikan pada keluarga Jeje.

"Saya tau jika hubungan ini agak tidak masuk diakal,tapi saya yakin Jeandra dan Leo akan bahagia bersama"

Jaya terdiam tapi tidak dengan Dira yang malah tersenyum sumringah.

"Oke,ayo kita nikahin Jeje sama Leo" ucapnya yang mendapat tatapan tidak percaya dari Jaya maupun Jeje.

"Mama? Setuju?"

"Iya dong pa,lagian Jeje kalau nikah sama anak cewek juga ga bakal jadi,ni anak perawakannya cantik imut apalagi pendek duh enggak banget kalau harus jadi suami"

Jeje membulatkan matanya dan sesekali mengerjapkan kedua mata bulat itu.

Sedangkan Jaya hanya bisa memijat pelipisnya pusing,dia sudah menduga hal ini akan terjadi,jiwa fujo Dira sudah keluar setelah bersembunyi selama bertahun tahun.

Luke terkekeh,ia mengangguk setuju dengan ucapan Dira.

"Jeje kamu setuju?" Tanya Jaya yang sedari tadi melihat Jeje yang malah tetap berdiri mematung.

"Saya boleh bicara dengan Jeandra sebentar?"

Jaya mengangguk mempersilahkan Leo dan Jeje untuk memberikan keduanya ruang untuk bicara.

Diana yang sedari tadi hanya menjadi manusia pajangan akan mengambil langkah mengikuti Leo dan Jeje jika saja lengannya tidak ditahan oleh Luke.

Pria paruh baya itu menatap Diana tajam,ia meminta ijin terlebih dahulu kepada Jaya dan Dira untuk membawa Diana pergi dari tempat itu.

Dan disinilah keduanya,Leo dan Jeje berakhir dengan duduk disalah satu kursi dirooftop yang memang menyediakan kursi dan meja disana.

"Gue ga mau nikah sama lo" ucap Jeje to the point,walaupun hatinya menolak mengatakan hal itu tapi otaknya lebih setuju mengatakannya.

"Ga perduli" jawab Leo tegas.

"Kenapa lo ga nikah aja sama cewek aneh itu,kalian kan udah saling ciuman masa iya ga ada hubungan?"

"Kenapa lo malah milih pergi ga dengerin penjelasan gue?" Tanya Leo balik,emosinya akhir akhir ini tidak bisa ia kontrol.

"Buat apa gue dengerin penjelasan lo kalau gue udah liat semuanya?"

"Emang apa yang lo liat?"

Jeje berdecih tak suka "lo berdua ciuman" ucapnya kemudian.

"Apa yang lo liat sampai lo simpulin kalau kita berdua ciuman?" Tanya Leo lagi dengan menekan kata berdua dalam ucapannya.

"Lo ga pernah liat kalau gue ikut nikmatin ciuman itu kan?" Sambung Leo.

"Lo nikmatin,lo nyium dia lama banget,lo biarin dia ngelumat bibir yang seharusnya cuman punya gue! Lo ngebiarin tu cewek ga jelas,ngambil ciuman yang seharusnya cuman buat gue!"

Leo merasakan hatinya menghangat mendengar ucapan Jeje,tapi ia masih bisa menahan senyuman yang akan keluar dari bibirnya.

"Lo ngeliat gue nyium dia? Atau lo ngeliat dia nyium gue? Lo ngeliat apa? Bibir kita berdua nempel dan Diana yang ngelumat bibir gue? Lo pernah ngeliat perbedaan waktu gue nyium lo dan waktu gue dicium Diana?"

Jeje mengalihkan pandangannya saat matanya bergetar siap mengeluarkan air mata.

"Diana cuman minjem bibir gue,dia bilang kalau dia belum bisa ciuman dan mau belajar sama gue! Lo masih inget kan kalau dia temen gue dari kecil! Gue ga tau gimana mau nolak dia Jeandra!"

"Tapi lo juga harus inget kalau lo tuh cuman punya gue! Gue ga perduli mau tuh cewek temen lo kek a-atau pembantu hiks lo kek gue ga perduli,kalau lo punya gue lo bakal tetep jadi punya g-gue hiks tolol!" Ucap Jeje sambil terisak,tangisnya pecah saat mengucapkan kata kata itu.

Leo sudah tidak tahan dia memeluk tubuh Jeje erat,seakan tidak membiarkannya lepas dari pelukan itu.
______________

Tbc...

Tadinya mau nyelesaiin konflik Dana Rio tapi mengingat Rio bakal mati jadi gue mau nyelesaiin konflik Leo Jeje dulu.

Vote+komen+follow!"

KAKEL||ENDWhere stories live. Discover now