4 - SPECIAL

513 119 37
                                    

4 - SPECIAL

Waktu berjalan dengan seharusnya, perbedaan terlihat jelas pada Sana setelah ia mengetahui dan mengenal gadis yang ia sebut bidadari bernama, Kim Dahyun.

Gadis itu lebih sering keluar malam dan pulang larut. Ini adalah rekor, karena Sana selama ini tidak pernah keluar rumah sesering itu. 

Sampai ayahnya saja heran namun senang juga, sepertinya anak gadisnya benar-benar sedang jatuh cinta.

Kini terlihat Sana baru saja datang mengetuk pintu di sebuah toko. Ya toko buah milik Kim Dahyun.

Sudah hampir seminggu sejak berkenalan dengan gadis Kim, Sana sering membantu dan menemani Dahyun di toko buahnya.

Dahyun menatap kedatangan Sana dengan terkekeh pelan.

"Kau datang lagi ternyata" Ucap Dahyun tersenyum.

Sana membalas senyumannya. "Ya, dan akan selalu" Ucap Sana tersenyum menawan.

"Jja~ bagaimana bos untuk hari ini? Apa aku terlambat datang?" Ucap Sana berlagak seperti pekerja.

Dahyun kembali terkekeh. "Nee, kau terlambat 15 menit Sana" Balas Dahyun menanggapi candaan Sana.

"Maafkan aku, karena tadi ada anak kecil yang terjatuh dan aku tak bisa mengabaikannya" Ucap Sana menanggapi serius.

Dahyun tersenyum mendengarnya. Mengenal Sana hampir satu minggu cukup membuat harinya ceria. Setidaknya ia bisa mendengar cerita yang Sana sampainya di setiap malamnya.

"Hentikan, kau bukan pekerjaku~" Ucap Dahyun mengakhiri candaan Sana.

Sana mempoutkan bibirnya. "Aku sudah membawa cv milikku kemarin kepadamu" Ucap Sana.

"Aku tidak membuka lowongan, lagipula aku tak bisa menggajimu" Jawab Dahyun seraya berjalan merapikan buahnya.

Sana mengikuti langkah Dahyun. "Aku tak dibayar juga tak apa, boleh ya?" Ucap Sana memohon.

Dahyun menggeleng kembali. "Jika aku bilang tidak juga, sepertinya kau akan tetap datang" Ucap Dahyun menatap Sana.

Dibalas cengiran khas Sana. "Kau sudah cukup baik mengenalku" Ucapnya.

"Dan aku heran padamu, kenapa kau mencari kerja di toko buah sederhana seperti ini? Padahal masih banya minimarket yang akan menerimamu dan membayarmu" Ucap Dahyun.

"Tenang saja, untuk pekerjaan tetap aku sudah memilikinya" Ucap Sana sombong.

"Jinjja?!" Ucap Dahyun antusias. Ia ikut senang mendengarnya.

"Hmm" Sana mengangguk. "Aku akan meneraktirmu jika aku sudah mendapatkan gajiku" Ucapnya lagi.

"Tak perlu, jangan habiskan uangmu untuk yang tidak penting" Ucap Dahyun menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Sana menatap Dahyun tak setuju. "Kau penting, sangat penting untukku" Ucap Sana mengecil.

"Huh? Kau mengatakan sesuatu?" Ucap Dahyun.

Sana mengadah. "Huh? Apa? Kau mendengar sesuatu?" Ucap Sana mengalihkan.

"Entah" Balas Dahyun menggidikkan bahunya.

"Ah~! Sebaiknya kau duduk manis saja di sini" Sana menggiring Dahyun untuk duduk di kursi.

"Biar aku saja yang melayani pembeli"

"Tap--"

"Shht bos cukup duduk saja" Potong Sana lalu mengacak pucuk rambut Dahyun dengan lembut sebelum beralih melakukan kegiatan yang biasanya Dahyun lakukan sendiri.

Tangerin' - SaiDa Fanfic (Slow update)Where stories live. Discover now