8 - THE TRUTH

727 110 39
                                    

8 - THE TRUTH

Pintu dibuka perlahan dan hati-hati. Walaupun rumahnya besar dan mewah, namun telinga ayahnya sungguh peka terhadap suara-suara. Pintu berhasil kembali ditutup kala tubuh sudah sepenuhnya masuk ke dalam rumah.

"Is this kid having fun?

Sana terjengit kaget mendengar suara bass sang ayah tiba-tiba.

Clek!

Seketika ruangan berubah jadi cerah berkat saklar lampu yang ayah Sana nyalakan.

Sana menghela napasnya dan mengusap dadanya untuk menenangkan dirinya sendiri. 

"Ayah! Sungguh membuat jantungku hampir lepas dari tempat" Protes Sana. 

Ayahnya menggelengkan kepala. "Kau dari mana? Dan yang terjadi tadi sore kau harus menjelaskannya pada ayah sekarang" Ucap sang ayah.

Sana seketika bersemu. Dengan membayangkan hal bersama Dahyun saja sudah membuat suasana hatinya menghangat. 

Sedangkan Tn. Minatozaki hanya menatap aneh perubahan wajah anak gadisnya. 

"Mengapa ayah tak memberitahuku kalau sudah berlangganan di toko buah Kim Dahyun lama" Ucap Sana.

"Huh? Untuk apa?"

"Tentu saja untuk menjadi pasanganku!" Ucap Sana percaya diri.

Kini Tn. Minatozaki mengerti kenapa anaknya bertingkah seperti ini. "Kau suka pada Dahyun?" Tanyanya.

Sana menggeleng, membuat sang ayah mengernyitkan dahinya.

"Tapi aku mencintainya, pada pandangan pertama aku begitu jatuh padanya!" Ucap Sana dengan membayangkan wajah Dahyun yang seolah tersenyum padanya.

Sang ayah menatap. "Kasihan Dahyun" Ucap ayah Sana.

"W-wae?" Bingung Sana.

"Karena disukai olehmu" Jawab sang ayah menggoda.

Membuat Sana membulatkan matanya tak setuju. "Kenapa begitu? Aku cantik, pintar, dan kaya" Ucap Sana sombong.

Sang ayah hanya menatap Sana remeh. "Dan pemalas serta ceroboh, bukan begitu anak ayah?" Ucap Tn. Minatozaki semakin menggoda anak gadisnya.

Sana menatap ayahnya kesal. "Ayah! Aku sudah tak seperti itu" Protes Sana.

"Terserah kau, yang ayah ingin tahu kenapa kau menutupi identitasmu pada Dahyun?" Tanyanya. "Itu sungguh tak baik untuk hubungan kalian kedepannya, kau tahu kan?" Lanjut ayah Sana.

Hela napas Sana keluarkan. "Aku hanya ingin orang lain melihatku dan berpikir bahwa aku benar berdiri dengan kakiku sendiri, aku tak ingin mereka mengenalku sebagai anak orang kaya dan berpikir bahwa aku melalui ini semua karena bantuan ayah" Jawab Sana.

Sang ayah menggelengkan kepalanya perlahan. "Kau sungguh berpikir Dahyun akan seperti itu? Ayah pikir tidak" Ucapnya. Membuat Sana terdiam.

"Sana... ayah tahu perjuanganmu selama ini, hingga sampai pada kursi CEO di perusahaan keluargamu sendiri itu bukan hal yang mudah, tapi kau berhasil melakukannya" Ucap sang ayah.

Bila kalian berpikir kalau Sana menjadi CEO dengan mudah langsung di tunjuk oleh ayahnya, maka kalian salah. 

Sana sedari dulu menolak bersekolah di tempat elite yang dipilihkan orang tuanya, dengan alasan tidak nyaman. Hingga ke jenjang perguruan tinggi Sana berhasil masuk ke Universitas ternama karena beasiswanya. 

Dari situ kedua orang tuanya berpikir bahwa anaknya memang berbeda, dalam artian Sana bukanlah anak manja yang memfoya-foyakan fasilitas mewah dan super lengkap seperti anak kebanyakan lainnya.

Tangerin' - SaiDa Fanfic (Slow update)Where stories live. Discover now