11 - LONG DAY

303 74 7
                                    

11 - LONG DAY

Keesokan harinya...

Di pagi hari, Dahyun yang sudah siap untuk bertemu dengan distributor buah kini terliat menuju pintu rumahnya untuk keluar. 

Ceklek.. kriett...

Tatapan terkejut Dahyun terlihat jelas kala menemukan seorang gadis tinggi tengah berdiri seraya menendang-nendang batu di depannya, membelakangi pintu rumah Dahyun.

Mata Dahyun mengernyit sedikit. "Sana? Kau kah?" Ucapnya ragu.

Tubuh jangkung itu pun berbalik menghadapnya. Benar saja. Kini Sana menatapnya dengan senyuman lebar dan menawan. "Selamat pagi, beautiful angel" Ucap Sana dengan suara yang semakin kecil di kalimat terakhirnya hingga Dahyun pun tak bisa mendengarnya.

"P-pagi.." Balasnya lalu segera mengunci pintu rumahnya.

"Sudah siap?" Tanya Sana, Dahyun pun mengangguk.

Sana pun mendekat dengan senyuman yang tak terputus itu sedari tadi. "Kajja~" Ucapnya seraya berjalan dengan tangan yang ia tautkan pada milik gadis bidadari ini.

.

"Eoh? Bukannya kita akan ke distributor?" Ucap Sana bingung saat Dahyun menarik gerobak kayu kosong di sebelah toko buahnya.

"Benar, lalu?"

"L-lalu, kenapa kau menarik gerobak?" Tanya Sana semakin bingung.

Sedangkan Dahyun tertawa sedikit. "Gerobak ini yang akan mengangkut buah-buahan dari distributor Sana" Jawab Dahyun yang dibuahi wajah mengerti Sana.

"Kalau begitu..." Sana menggantungkan kalimatnya kala ia menggantikan posisi Dahyun untuk menarik gerobak kayu itu. "Biar aku saja bos" Lanjutnya tersenyum senang setelah berhasil berada di posisinya.

Membuat Dahyun kembali tertawa karena wajah Sana yang kegirangan menarik gerobak kosong itu. 

.

15 Menit kemudian...

Dahyun mengulum senyumnya. Wajah Sana kini terlihat basah kuyup oleh keringat jagung yang menetes di wajahnya.

"Lelah? Biar aku saja" Ucap Dahyun. Segera Sana menegakkan tubuhnya yang tadinya sudah terlihat kelelahan mendorong gerobak, kini ia kembali terlihat semangat.

"Tidak, tenang saja~" Tolak Sana.

"Apa masih jauh?" Tanya Sana seraya terus melangkah.

"Mungkin sekitar 1,5 Km lagi" Jawab Dahyun. "Ooh..h-hah??!" Mata Sana langsung melebar terkejut mengetahui jarak yang akan ditempuhnya lagi.

"Istirahat dulu ya?" Tawar Sana, memasang wajah melas pada Dahyun. Tampang itu kembali berhasil membuat Dahyun tertawa. 

"Iya"

Duduklah mereka di depan sebuah ruko yang sedang tutup. "Biar aku lihat" Dahyun memegang sebelah rahang Sana untuk menatapnya. Setelah itu diusapkannya peluh-peluh pada wajah Sana dengan handuk kecil yang setia ia bawa di kantong celananya.

Dan yang seperti kalian ketahui betapa Sana memuja gadis bidadari di hadapannya ini. Sana terlihat membeku kala Dahyun mengusap handuk kecil itu pada bagian wajahnya. 

"Sudah" Ucap Dahyun puas kala wajah Sana kembali bersih dari cairan keringatnya. "Setelah ini aku saja yang menariknya, aku sudah biasa~" Ucap Dahyun.

"J-jangan, kau kan punya aku sebagai pekerjamu, jadi mulai saat ini kapan pun jika kau ingin ke distributor kau harus beri tahu aku, mengerti?" Ucap Sana diakhiri dengan senyuman.

Tangerin' - SaiDa Fanfic (Slow update)Where stories live. Discover now