12 - NICE TRY

402 73 34
                                    

12 - NICE TRY

8.00 PM

"Tidak ingin mampir?" Tawar Dahyun dengan senyumnya kala mereka sudah berada di depan rumah sederhana miliknya.

Sana melirik kecil rumah sederhana yang terlihat sangat nyaman itu. Lalu beralih menatap wajah Dahyun. Gelengan kecil ia berikan masih dengan senyuman yang masih belum luntur.

"Sudah malam, kau harus istirahat" Ucap Sana.

"Arrasseo" Ucap Dahyun dengan senyumnya yang mengembang. 

"Kiyowo" Ucap batin Sana.

"Arrasseo masuklah~" Ucap Sana yang tersadar dari terpesonanya pada Dahyun. 

Dahyun pun mengangguk patuh. "Aku masuk dulu, hati-hati di jalan~!" Ucap Dahyun seraya berjalan memasuki rumahnya. 

Meninggalkan Sana yang masih berdiri menunggunya benar-benar memasuki rumah. "Malam Dahyunie.." Ucapnya pelan sebelum akhirnya melangkah beranjak meninggalkan area rumah Dahyun.

Di perjalanan ia pun dengan langkah santai seraya memikirkan beberapa kejadian di hari ini.

"Ah ottokhae..?" Gumamnya seraya meraba detakan jantungnya yang tak beres.

Pikirannya melayang akan senyuman manis milik gadis yang biasa ia sebut dengan bidadari. Senyum mengembang sekali lagi setiap ia membayangkan wajah menggemaskannya. 

"Berapa lama lagi akan terbuka untukku?" Ucapnya sendirian seraya menatap langit yang terlihat indah malam ini. Bintang-bintang menyebar seakan mendukung Sana akan hari indah yang terjadi. 

Ia bersumpah akan menjadikan Dahyun sebagai wanita terbahagia yang pernah ada. 

.

5.00 PM

Langkahnya terlihat santai, seraya bibirnya menggumamkan lagu kesukaannya akhir-akhir ini. Sama seperti mood miliknya yang sepertinya sedang bagus hari ini. 

Dengan sesekali ia menghirup buket bunga yang sengaja ia beli saat di perjalanan pulang tadi khusus untuk gadis pujaannya, Si bidadari. 

Langkahnya terkesan antusias kala menyadari jaraknya sudah tak jauh lagi dengan tujuannya, di dalam hati ia mencoba merangkai kalimat-kalimat indah saat memberikan buket bunga ini.

Namun, beda dengan beberapa detik yang lalu. Langkah antusiasnya kini berubah menjadi langkah ragu. Senyumannya pun meluntur perlahan kala melihat gadis pujaannya berpelukan erat dengan seseorang yang sangat familiar dengannya, Hirai Momo.

Gadis bermarga Hirai itu masih berpakaian rapi sama sepertinya. Bedanya Momo lebih dulu sampai menggunakan mobilnya yang parkir tepat di samping toko buah Dahyun. 

Ia meremas kecil buket yang ia pegang, langkahnya ia pilih untuk mundur dan berbalik. Namun sialnya salah satu dari mereka melihatnya.

"Annyeonghaseyeo Miss Sana" Sapanya menunduk hormat. 

Benar, yang menyapanya barusan adalah Hirai Momo. Dengan terpaksa Sana berbalik memasang senyumannya. 

"Eoh?? Sana??" Sapa Dahyun dengan antusias seraya bersemangat melambaikan tangannya.

Senyum Sana sedikit mengembang dengan tulus saat menatap Dahyun, entah kenapa jika menatap gadis itu Sana selalu hilang kendali akan perasaannya. "Annyeong Dahyun-ah" Sapanya kembali. 

"Kita pergi sekarang?" Ucap Momo yang kembali mengambil atensi Dahyun. 

Dahyun menatap Momo lalu mengangguk. Namun sebelum itu ia menatap Sana sebentar. "Sana aku pergi dulu!" Ucapnya dengan antusias bahkan senyuman itu membuat kedua matanya membentuk bulan sabit indah.

Namun sayangnya hal itu bukan berasal darinya.

"E-eoh hati-hati" Balas Sana tergagap, senyumnya semakin terlihat palsu.

Bahkan sampai Momo membukakan pintu mobilnya untuk Dahyun, Sana hanya bisa diam di tempat memperhatikan. 

"Aku pergi dulu, Miss Sana" Ucap Momo senyuman lebarnya yang terkesan sedikit mengejek sebelum ia benar-benar memasuki mobilnya, dan menancapkan gas. 

Meninggalkan Sana dengan buket bunga di tangannya. 

"Nice try, Sana" Ucapnya sendiri miris seraya membuang buket itu pada bak sampah yang ada.

.

.

.

.

.

Tbc.

Sana galau era.

.

Get well soon, my dahyunie and jeongyeon unnie! :"

Dikit banget ya?

Dikit banget ya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tangerin' - SaiDa Fanfic (Slow update)Where stories live. Discover now