BAGIAN ENAM

65 41 3
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Kepahitan hidup yang paling pahit adalah berharap kepada manusia"

↭↭↭

"SIAPA tau."

Silvia mulai berdeham dan menyiapkan aksi kecentilannya. Sesekali Silvia memandangi Rusyda, namun kenyataannya Rusyda mengacuhkannya.

Sungguh dia tidak tahu bagaimana sosok seoarang Rusyda. Ya, perempuan bermodal cantik nan centil tidak akan mempan baginya. Pastinya rasa sakit hati yang kan didapat oleh siapapun yang mencoba-coba tuk menggoda Rusyda, lihat saja nanti.

Selama bukan tipe idaman Rusyda, ya mau bagaiamana lagi?. Bakal ketebas semua dengan pepatah kata yang menyakitkan setelahnya.

"Gue ya." ujar Silvia pelan berunding dengan teman-temannya perihal siapa yang akan memulai aksi duluan.

"Gue."

"Gak gue aja."

"Gue lah."

"Ssstt, mendingan gue aja. Gue masih jomblo lo pada udah punya pawang, okay?" ujar Silvia gemas.

"Ya udah, silahkan kalo bisa." balas Kinan tampak meremehkan kemampuan Silvia.

"Liat aja."

Kini kedua mata lentik Silvia mengarah pada sosok di hadapannya yang membuat hatinya luluh sedari tadi.

"Ekhem." Silvia berdeham lagi. Ngasih kode, tapi tetep aja gak direspon.

Ya lah, Rusyda dilawan.

"Hmph!" Silvia pun tampak sebal, dengan nekatnya akhirnya Silvia menyodorkan tangannya dihadapan Rusyda, tanda ingin mengajak kenalan.

"Hai."

Rusyda melihat tangan Silvia datar, tampak tak terpengaruh.

"Hae hae, salam bep." celetuk Rania.

"Oh, maaf. Kita ulang lagi yah perkenalannya." Silvia tertawa receh menatap Rusyda, jujur pasti malu tapi sepertinya dia sama sekali tidak punya malu.

Rusyda tampak risih. Ia mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela lagi.

"Assalamualaikum." ucap Silvia lembut.

Rusyda bergidik ngeri. Baginya, baru kali ini ada cewek se-brave ini ke dia.

Syahla yang sedari tadi hanya menonton, nampak tak kuasa tuk menahan tawanya. Tapi ia tetap paksakan sebelum ia lepaskan pada waktu yang tepat.

"Kenalin, gue eh aku Silvia Permatasari . Kelas sebelas SMK Teguh Bangsa, umurku enam belas tahun, agama islam dan a-"

"Islam kok nyosor." cibir Syahla memotong aksi Silvia yang jelas-jelas meng-copy paste tingkah Acha Mariposa. Kebanyakan nonton film kali ya.

"Siapa lo? Jangan ganggu gue! Main nyamber aja." desis Silvia kesal.

"Tadi aku, sekarang gue. Terus maunya apa sih? Sekalian aja, aing, abdi, kuring, ane, ente." timpal Syahla tersenyum kecut.

"Lo yang maunya apa? Gue sumpel mulut lo!" balas Silvia tak mau kalah dengan Syahla.

Rusyda hanya terdiam, belum mengeluarkan aksinya. Capek.

"Hahaha, silahkan lanjutkan aksi anda ceu." Syahla tertawa, namun Silvia tetap sabar dan ia risaukan gadis itu yang sedari tadi terus menertawainya.

"Jadi kamu beneran gak mau bales salam hangat dari aku?" lagi-lagi Silvia masih menyodorkan tangannya, berharap Rusyda membalasnya. Namun takdir jelas berkata lain.

NAHNUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang