BAGIAN SEMBILAN

68 35 8
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Arti kehidupan yang Indah adalah ketika bertemu dengan sosok yang baru untukmu."

↭↭↭

"OH nya atuh."

"Aa Rusyda, nitip Nahwah, nya."

("Aa Rusyda, nitip Nahwah, ya.")

Nenek dari Nahwah itu pun tersenyum lebar, sembari menepuk-nepuk bahu Rusyda.

Rusyda terkejut, ia hanya mengangguk pelan dan tersenyum canggung.

"Iya, nek."

Sementara Nahwah hanya menunduk, ia benar-benar malu akan tingkah neneknya ini.

"Nahwah, sing bageur nya."

("Nahwah, yang baik ya.")

Sang nenek tersenyum. Nahwah menyalaminya dan nenek pun hendak pamit.

"Atos atuh, umi tipayun nya. Assalamualaikum."

("Ya udah atuh, umi duluan ya. Assalamualaikum.")

"Waalaikumsalam." serempak Naufal dan Rusyda tersenyum kecil.

"Oh nya, kade Nahwah mah sok gegeringan, jadi sing sae na ngajaga na."

("Oh iya, awas Nahwah mah suka sakit-sakitan, jadi yang bener ya ngejaganya.")

Bisik nenek kepada Rusyda, namun Naufal juga masih bisa mendengarnya.

Rusyda hanya mengangguk, sok soan paham.

"Lo denger?" Rusyda melirik Naufal bingung.

"Denger, katanya Nahwah suka sakit-sakitan, jadi lo harus bener-bener ngejagainnya." jelas Naufal dengan tawa kecilnya.

"Jelas ke lo doang, ke gue mah enggak. Hahaha."

Rusyda memasang raut wajah kecut, ia malah semakin dibuat badmood sedari tadi.

Sementara Nahwah tetap menunduk, ia bingung harus berkata apa dan melakukan apa.

"Nahwah, leres?" tanya Naufal ramah.

("Nahwah, benar?")

Nahwah semakin kaku, ia pun mengangguk pelan. Malu.

"Jung atuh urang ka-"

"Indonesia aja, Nahwah ngerti kok." potong Nahwah. Membuat Naufal terkekeh kecil.

"Yuk, bawa barang-barang Nahwah ke wilayah asrama putri, nanti didepan asramanya ada tempat tunggu kok, taruh aja disana, nanti selebihnya dibawa sama santriyat senior yang lain." jelas Naufal, dan Nahwah mengiyakan saja.

"Da, bantu." sahut Naufal memandang Rusyda, karena sedari tadi Rusyda hanya tercengang sendiri.

Rusyda mengangguk dan mulai membawa barang-barang Nahwah ke tempat tujuan, tak lupa dibantu oleh santri senior lainnya yang juga satu jabatan dengannya saat ini.

NAHNUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang