BAGIAN TUJUH

68 39 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Jangan terlalu berharap pada seseorang yang belum pasti menyukaimu, namun hargailah mereka yang peduli denganmu."

↭↭↭

"TAPI... Syahla sekarang mau kemana ya?"

Raut wajah Syahla tampak sangat gelisah. Nyatanya ia tahu tujuan ingin pergi kemana, tapi tak tahu arahnya.

"Syahla sabar La."

"Udah, muter-muter aja."

↭↭↭

"Oh ya, satu lagi,"

"Lupain apapun yang gue lakuin buat lo tadi di angkot, jangan bawa hati. Inget itu."

Rusyda terdiam, mematung dipinggir jalan. Tiba-tiba kejadian beberapa saat yang lalu terlintas lagi dalam benaknya.

"Oke! Kalo itu mau Rusyda, Syahla pergi! Lagian Syahla juga gak butuh bantuan dari orang yang mau ngasih amalan setengah-setengah! Daripada gak ikhlas nanti Syahla yang dosa! Maaf sudah menganggu hidup anda, Rusyda!"

"Makasih buat bantuan gak ikhlasnya."

"Sebenernya gue ikhlas tapi.."

"Argh!"

"Astagfirullah, Rusyda. Ini bukan diri lo!" Rusyda menepuk-nepuk pipinya sendiri.

"Lo gak waras Da? Malah mikirin ego lo sendiri."

"Kasian anak orang."

↭↭↭

Tet!

Sebuah mobil mengklaksoni Rusyda yang berdiri di trotoar, ternyata itu Rasyid.

Rasyid membuka kaca mobilnya. Terlihat raut wajah sumringahnya menatap Rusyda bahagia.

"Hei, gue bilang juga apa. Ujung-ujungnya lo mau bareng kan ama gue."

"Waalaikumsalam." balas Rusyda singkat, tangannya kerap membuka pintu dekat Rasyid duduk.

"Geser Syid, gue yang nyetir." sahutnya ketika sudah membuka pintu mobil, tepatnya dibagian kursi pengemudi.

"Gak biasanya lo mau bawa mobil."

"Diem, gak usah banyak omong. Ikutin gue aja."

"Ngikut kemana?" Rasyid menuruti saja, ia memindahkan bokongnya menuju kursi sebelahnya.

Rusyda memasuki mobil, ia ambil alih mengemudi. Dengan santainya memutar balik kemudinya.

"Eh, Da. Kok muter lagi? Kan arah pondok ke sana." Rasyid yang sadar kalau Rusyda malah berbalik arah pun mulai terheboh.

Takut diculik sama adeknya sendiri.

"Gue bilang ikutin gue."

"Lo gak mau nyulik gue kan?"

↭↭↭

"Rasyid." sahut Rusyda sambil fokus menyetir.

NAHNUWhere stories live. Discover now