Kebahagian tak terkira

546 19 0
                                    

Dalam diam, aku memperjuangkan cintamu dalam doaku.

Sesampai dirumah Aira sangat bahagia. Bagaimana tidak bahagia Allah benar benar mengabulkan doanya yang bertahun tahun ia panjatkan. Dalam doa dan penantian ia berjuang. Aira jadi yakin
Cinta terbaik adalah dengan Doa. Aira memasuki rumah dengan riang gembira.

"Assalamualaikum bunda dan kakak kesayangan ku"salam Aira dengan semangat dan gembira melangkah menuju kamar nya

"Waalaikumsalam"jawab bunda dan kakaknya, yang saat itu duduk diruang keluarga. Bunda dan kak Rizal dibuat bingung dengan Aira, ada apa dengan gadis itu dia sangat semangat dan gembira sekali.

"Aira kenapa bun kok bahagia banget"tanya kak Rizal ke bundanya

"Bunda gak tau lah Zal orang dari tadi bunda sama kamu gak sama Aira"jawab bundanya

"Oh iya ya kok Rizal gk sadar ya kan bunda sama Rizal dari tadi hehe"jawab Rizal dengan cengiran.

"Mangkanya jangan hp mulu yang dilihat, sampai lupa ada bunda masa bunda diduain"jawab bunda merajuk.

"Aduh aduh bunda Rizal yang cantik jangan ngambek donk maapin Rizal ya bun ini Rizal taruh hp nya"goda Rizal pada bundanya

"Kenapa bunda gk boleh ngambek"tanya bunda nya

"Ya kalau bunda ngambek nanti bunda gk masakin Rizal donk nanti Rizal makan apa"jawab Rizal dengan bergidik ngerii membayangkan jika bundanya tidak memasak

"Makanya cepet cari istri biar gk bunda terus yang masak"jawab bunda-nya yang spontan membuat Rizal terkejut namun segera menormalka dirinya.

"Ah bunda sabar lah masih jalan jodohnya"jawab Rizal santai padahal hatinya sedang tidak karuan

"Oh gitu jalan sih pantesan gak dateng dateng jemput pakai delman gih biar cepet"jawab bunda tertawa

"Kok delman bunda?"tanya Rizal

"Kalau gak delman apa hayo?ufo?"tanya bundanya tertawa kecil

"Yaelah bun pakek ufo masa mantu bunda alien sih"jawab Rizal terbahak bahak.

Dikamar Aira sedang duduk santai di balkon kamar sambil mendengarkan lagu dan menikmati coklat dinginya. Ia masih teringat kejadian tadi yang tanpa ia sangka dia bertemu kembali dengan sosok itu, pria idaman nya bertahun-tahun Azhar Putra Dirgantara. Nama itu yang terus berkeliling diotak Aira dan terus ia sebut dalam doanya. Tak jarang Aira tersenyum sendiri sambil menikmati semilir Angin. Sampai ia tak sadar bahwa kakaknya ada di balkon kamarnya.

"Duh yang lagi kasmaran nih kayaknya"ejek kak Rizal yang sudah berada di belakang Aira, spontan membuat Aira terkejut karena sejak kapan kakaknya ini ada dibelakangnya.

"Duh ditanya malah bengong"ejek kak Rizal lagi dan membuat Aira sadar

"A-a-apaan sih kak siapa lagi yang kasmaran"jawab Aira gugup

"Udah deh jujur aja kamu lagi kasmaran ya?"tanya kak Rizal sambil menoel hidung Aira.

"Gak kak Aira gak lagi kasmaran sama siapa siapa"jawab Aira sedikit gugup

"Oh gitu...terus tadi pulang senyum senyum gak jelas, dibalkon senyum senyum gk jelas kenapa hayo?"Tanya Kak Rizal sambil menggoda adiknya itu

"Gak kok gpp"jawab Aira santai namun jantung nya berdetak seperti marathon

"Oh gitu cosplay jadi ODGJ ya dek"jawab kak Rizal yang seketika tawanya meledak

"Apaan sih kak aku waras ya kakak tuh yang  gak waras"jawab Aira mengejek

"Lo kok kakak ya kamu lah"jawab Kak Rizal dengan tertawa

"Kok Aira sih"jawab Aira

"Udah udah ayo cerita gih siapa yang bikin adik kakak nih kesemsem"goda kak Rizal

"Gak ada"jawab Aira singkat, padat, dan tidak jelas sambil menyeruput coklat dinginnya

"Masa sih"tanya kak Rizal sambil menoel hidung Aira lagi

"Duh kakak kepo deh"jawab Aira malu malu seperti kepiting rebus

"Ya wajar donk kan gak biasa nya adik kakak nih seneng banget gitu"jawab kak Rizal

"Udah udah kakak kesini ada tujuan apa sih?"tanya Aira kesal

"Oh iya sampai lupa kakak mau pinjam charger laptop dek sampai lupa kan gara gara kamu sih"jawab kak Rizal setelah mengingat tujuannya

"Kok Aira lagi sih, kakak tuh yang udah jadi remaja jompo"ledek Aira sambil memberikan charger laptop

"Enak aja remaja jompo orang aku dokter ganteng gini"jawab kak Rizal pede

"Hii pede amat"jawab Aira bergidik

"Dek siapa sih yang bikin kamu kesemsem"tanya kak Rizal

"Kepo deh dah sana jangan kepo"jawab Aira sedikit malu.

"Ya kepolah"jawab kak Rizal

"Udah sana jangan kepo"jawab Aira malu dan segera mengeluarkan kakaknya dari kamar dan mengunci pintu karena ia takut kakaknya itu melihat pipinya yang sudah seperti kepiting rebus karena malu

"Wah adik laknat lo dek bisa bisanya kakak diusir"teriak kak Rizal diluar kamar Aira

"Bodo amat kakak kepo sih"teriak Aira dikamar nya

Aira sangat bahagia, tak jarang ia sebahagia ini. Ia sangat bahagia seperti anak kecil yang dapat mainan dari ayahnya, tiba-tiba ia teringat kedua sahabatnya ia belum pernah cerita masalah hati ke sahabatnya padahal mereka sudah berteman sejak lama.

"Ah mereka belum tau ini, ya lain kali aku akan menceritakan ini semua ke mereka tapi bukan sekarang aku belum siap"ucap hati Aira.
.
.
.
.
.
.
Holla up lagi maap telat up ya masih sibuk soalnya.😁😁😀
Oh ya masih suasana lebaran
Minnal Aidzin wal faidzin ya temen temen semua😄😄😁

Kalau kalian jadi Aira seneng gk gess apa yang kita tunggu tiba tiba datang kayak penantiannya Aira.

Jangan lupa vote n comment ya🤗🤗
Klik tanda bintangnya😁

PENANTIAN DAN DOAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant