Tantangan untuk hadir

312 8 0
                                    

"Bundaaa!!! Aira datang" teriak Aira didepan pintu

"Astagfirullah Ra datang tuh ucap salam malah teriak teriak" ucap kak Rizal

"Hehe maaf kak kelepasan" ucap Aira

Kak Rizal hanya menggelengkan kepalanya saja melihat Aira lalu masuk kedalam dengan koper besar Aira

"Ya ampun putri kesayangan bunda udah datang" Ucap bunda Aira

"Assalamualaikum bunda" ucap Aira senang lalu memeluk bundanya

"Waalaikumsallam sayang gimana kabar kamu?" Tanya bunda Aira

"Alhamdulillah bunda kabarku baik kerjaanku juga lancar" ucap Aira

"Alhamdulillah kalau begitu yaudah mending kamu segera bersih diri lalu turun buat makan malam bersama" saran bunda Aira

"Siap komandan!!!"ucap Aira hormat lalu melangkah naik untuk bersih diri

Bunda Aira yang melihat putrinya itu hanya geleng-geleng kepala

.
.
.

Aira memasuki kamarnya dan melihat kamarnya sangat detail dari masing masing sudut. Lalu ia duduk dipinggir ranjang.

"Tetap tidak ada yang berubah" batin Aira

Ya tetap tidak ada yang berubah termasuk lukanya. Luka yang dia anggap akan sembuh dengan kepergiannya malah menjadi semakin sakit.

Aira tidak mau pikir panjang segera ia mandi dan bersih diri karena ia ingin berkumpul bersama keluarganya.

15 menit Aira sudah selesai mandi dan ganti baju kali ini ia memakai baju tidur dan jilbab hitam karena sebentar lagi Aira akan beristirahat dan melupakan semua sementara waktu.

"Melamun terus" ucap kak Rizal entah sejak kapan sudah tiduran diranjang Aira

"Kakak kok disini" ucap Aira kaget

"Kenapa? Gak boleh ya? Yaudah kakak pergi" ucap kak Rizal bangun dan berdiri

Seketika Aira menghambur kepelukan kakaknya dan membuat adik kakak itu jatuh ke ranjang.

"Bukan gitu maksud Aira" jelas Aira dipelukan kakaknya

Kak Rizal tersenyum manis melihat adiknya ini masih sama seperti dulu selalu bermanja dengan dirinya.

"Terus kalau begitu apa?" Tanya kak Rizal sambil mengelus kepala adiknya

"Maksud Aira tuh sejak kapan kakak disini kok Aira gak tau bukan maksud ngusir kak" jelas Aira

" Sejak kamu melamun" ucap kak Rizal

"Lama donk berarti?" Tanya Aira

"Ya lumayan lah" jawab kak Rizal

Aira hanya diam tak bergeming.

"Dek!"panggil kak Rizal

"Hm"jawab Aira masih dengan kuat memeluk kakaknya seakan takut kakaknya ini hilang

"Kakak boleh tanya gak?" Tanya kak Rizal

"Apa?" Tanya Aira

PENANTIAN DAN DOADonde viven las historias. Descúbrelo ahora