Menjadi Kita

345 12 0
                                    

Mau sejauh apapun kondisinya, mau sejauh apapun jaraknya, kalo memang jodoh  ya pasti bertemu

"Qobiltu nikahaha-" Ucap seorang pemuda dia berusaha menghafal ijab qobul agar tidak terjadi kesalahan saat mengucapkan ijab qobul nanti.


"Udah hafal sayang?" Tanya Wilda pada putranya dan mendapat anggukan dari Azhar.

"Alhamdulillah" Ucap Wilda tersenyum namun menitikan air mata.

"Ibu kenapa menangis?" Tanya Azhar khawatir

"Ibu sakit?" Tanya Azhar lagi

"Engga sayang ibu gpp, ibu cuma gak nyangka putra kecil ibu ini udah mau nikah saja" Jelas Wilda duduk disamping Azhar.

"Alhamdulillah bu berarti Allah ijinin Azhar untuk melaksanakan sunnah rasul meskipun sempat ada kejadian kayak kemarin" Jawab Azhar menghela nafas.

"Udah sayang jangan dibahas lagi, masa lalu itu dibuat pelajaran tugas kamu hanyalah memaafkan ya jangan benci sama orang yang buat kesalahan sama kita Allah gak suka" Nasehat Wilda pada putranya.

"Iya bu Azhar udah maafin Oliv kok, malah Azhar ingin berterima kasih sama Allah hilangnya Oliv dalam kehidupan Azhar digantikan dengan sosok yang tulus mencintai Azhar seperti Aira" Ucap Azhar tersenyum mengingat sosok Aira, pasti gadis itu sangat cantik.

"Alhamdulillah kalau Azhar sudah memaafkan Oliv dan mau mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi, ya udah yuk ke mobil pasti keluarga Aira sudah menunggu kita" Ajak Wilda menggandeng putranya.

"Azhar gak sabar bu" Ucap Azhar antusias.

"Hitungan jam lagi ya di tahan dulu" Ucap Wilda menggoda putranya membuat keduanya terkekeh.

♡♡♡

"Masya allah putri bunda cantik banget, ini Aira kan?" Tanya Sinta kagum kepada putrinya.

"Iya lah bun ini Aira mau siapa lagi" Jawab Aira sejak kapan bundannya hilang ingatan hingga melupakan dirinya sebagai anak.

"Kamu beda banget sayang" Ucap Sinta memeluk putrinya dari belakang.

"Bunda kenapa gak biasanya kayak gini?" Tanya Aira bingung.

"Gpp sayang bunda baru sadar putri bunda ini sudah besar, bunda cuma sedih aja sebentar lagi kamu gak ada disini" Ucap Sinta sedih.

"Bun meskipun nanti Aira ikut suami, Aira bakal sempetin waktu kok dan pasti bakal sering sering kesini. Aku yakin komandan Azhar pasti bakal ijinin aku buat main kesini jadi bunda jangan sedih ya" Ucap Aira berbalik menatap bundanya.

"Iya sayang makasih ya selalu jadi putri kesayangannya bunda" Ucap Sinta lalu keduanya berpelukan.

"Bunda calon pengantin udah sampai" beritahu Rizal bahwa anggota keluarga Azhar sudah datang.

"Oh iya, bunda kebawah dulu ya sayang lihat calon menantu" Ucap bunda dan mendapat anggukan dari Aira.

"Rizal temani adik mu ya" Ucap Sinta sebelum meninggalkan ruangan Aira.

"Shapp!! bunda tenang aja oke" Jawab Rizal sembari hormat.

"Masyaallah adiknya kakak cantik banget deh" Goda Rizal setelah bundanya keluar ruangan hal itu membuat Aira malu.

PENANTIAN DAN DOAWhere stories live. Discover now