38 • curhat

471 153 4
                                    

"Alesan lo mutusin dia apa emang?" tanya Lee Yeoreum pada Song Min Gi, teman SMAnya.
 
 

Min Gi menghela napas panjang. Sebenarnya ia kurang yakin untuk menceritakan masalah pribadinya. Ia juga takut dikira ingin menjelekkan sang mantan pacar. Tapi kalau tidak ia ceritakan pada Yeoreum, hatinya tak akan tenang.

Min Gi butuh setidaknya satu orang untuk mengetahui permasalahannya ini.

Ah dan kebetulan Yeoreum bekerja di satu kantor yang sama dengan sang mantan.
 
 

"Lo tahu? Dia itu punya pegangan gitu dari kakeknya, yang suka dia bawa kemana-mana. Gua bukan nuduh, gua pernah lihat dan nanya langsung. Terus ya dia bilang kalau itu pegangan dari kakeknya."

"Terus?"

"Gua pernah cerita juga, 'kan, sama lo kalau gua tuh bawaannya selalu pengen ketemu sama Mina mulu. Selalu pengen ke tempat dia mulu?"

Yeoreum mengangguk.
 
 

Satu fun fact yang tidak terlalu penting. Yeoreum adalah tempat Min Gi membuang segala keresahan hatinya.

Berteman lama dengan Yeoreum membuat Min Gi percaya kalah Yeoreum bisa menyimpan rahasianya dengan baik. Meski Min Gi tak pernah sekalipun melarang Yeoreum untuk menceritakan ulang curhatannya. Tapi Yeoreum benar-benar selalu menjaganya.
 
 
"Nah semenjak itu, mendadak muncul perasaan nggak enak. Makanya gua langsung rajin solat malem. Gua beneran minta buat dijauhin dari dia kalau emang ada maksud yang nggak baik atau cara yang nggak baik yang dia lakuin."

"Makanya lo mutusin dia?"

Min Gi mengangguk.

"Makin hari yang ada di kepala gua cuma perasaan curiga, Reum. Gua nggak tenang. Dan daripada gua terus berprasangka buruk sama dia, gua milih udahin."

"Sebelum gua tanggepin, gue mau nanya," ucap Yeoreum.

"Nanya apa?"

"Yang nembak duluan itu lo apa dia?"
 
 

Min Gi berdecak. Ia memundurkan tubuhnya. Menyandarkan punggungnya pada bahu kursi yang ia tempati.
 
 

"Lo tahu gua. Gua nggak pernah nembak cewek duluan."
 
 

Ah, Yeoreum hampir lupa dengan fakta itu. Min Gi itu manis, tinggi dan cukup pintar di akademik. Tak heran banyak perempuan yang tertarik padanya. Terutama perempuan-perempuan pintar seperti Mina.

Bukan hanya Mina, dari dulu perempuan yang pernah menjadi kekasih Min Gi selalu orang-orang yang terlihat dan memang pintar.

Dan salah satu sifat yang dimiliki Min Gi, adalah tidak enak hati. Makanya, ketika Min Gi berstatus single dan perempuan-perempuan tersebut tertarik padanya lalu menyatakan serta meminta Min Gi menjadi pacarnya, Min Gi akan mengiyakan begitu saja.

Termasuk Mina.

 

"Dan alasan lo pas mutusin dia apa?" tanya Yeoreum. "Nggak mungkin, 'kan, lo bilang ke dia kalau lo curiga dia pake ilmu macem-macem ke lo."

"Ya enggak. Gila kali. Bisa-bisa dia sakit hati dan.... gitulah."
 
 

Min Gi tak berani memperjelas ucapannya. Walau begitu, Yeoreum tahu maksud perkataannya.
 
 

"Terus lo pale alesan apa?" tanya Yeoreum sekali lagi.

"Ya gua bilang aja kalau gua ngerasa kita mulai nggak cocok. Sebetulnya, gua sama dia juga jadi sering berantem karena hal-hal sepele. Anehnya pas ketemu, kita baik-baik aja. Tapi begitu pisah, ada aja hal kecil yang jadi penyebab keributan gua sama dia."
 
 

Yeoreum menghela napas. Jujur, sebenarnya ia sudah sempat mendengarkan cerita dari sisi Mina, bagaimanapun Mina adalah teman kantornya. Mina juga tahu kalau Yeoreum dan Min Gi berteman. Jadi, sama halnya dengan Min Gi, Mina juga menjadikan Yeoreum sebagai tempat pengaduan masalah pribadinya.

Dan cerita yang Mina ceritakan berbeda 180 derajat dengan yang Min Gi baru saja bagikan.

Meski tak sedetail yang Min Gi ceritakan, Yeoreum sedikit paham garis besar cerita dari sisi Mina. Intinya, Min Gi melakukan kesalahan besar. Ia menuduh Mina bersikap genit kepada laki-laki lain. Menuduhnya mendua dan main hati.

Dan hal tersebut tidak Min Gi utarakan pada Yeoreum. Pun Yeoreum tak ingin mencoba menanyakan hal itu pada Min Gi. Karena dengan bertanya seperti itu sama halnya dengan Yeoreum membocorkan curahan hati Mina padanya.

Jujur, faktor mengenal Min Gi lebih lama membuat Yeoreum sedikit condong pada temannya satu itu.

Berbeda dengan Mina yang baru dikenalnya setahun belakangan ini, sudah hampir 9 tahun Yeoreum mengenal dan berteman dengan Min Gi. Yeoreum tahu bagaimana karakter Min Gi. Ia juga tahu kapan dan bagaimana gerak-gerik Min Gi ketika bicara jujur.

Biar begitu, Yeoreum juga tahu kalau hal tersebut tidak bisa dijadikan patokan kejujuran Mina dan Min Gi.

Bisa saja ada satu kebenaran dalam dua cerita yang mereka sampaikan. Tapi bisa juga dua-duanya sama-sama berdusta.

Berusaha menjadi orang yang netral tanpa berpihak ke mana pun, Yeoreum akhirnya membuka suara untuk menyampaikan pendapatnya.
 
 
 

"Ada dua kemungkinan," ucap Yeoreum membuat Min Gi membenarkan posisi duduknya.
 
 

Penasaran akan pendapat teman dekatnya itu.
 
 

"Pertama, ketakutan dan kecurigaan lo yang bikin lo parno sehingga bikin hubungan lo renggang. Atau emang dia pakai sesuatu dan doa lo supaya dijauhin sama dia kalau dia berbuat sesuatu yang nggak bener, dikabulin sama Tuhan."

"Bisa jadi," sahut Min Gi sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Gue bukan mau nakutin lo ya, Gi. Cuma nih, lain kali kalau lo dikasih sesuatu sama orang, baik itu makanan, minuman ataupun barang. Coba lo tuh berdoa dulu. Minimal ngucap bismillah, deh. Kalaupun bener-bener nggak yakin, beraniin nolak. Beraniin buat bilang enggak. Terutama soal makanan atau minuman. Kalau susah nolaknya dan tetep harus terima ya jangan langsung dimakan atau diminum. Kalau ditanya kenapa, bilang aja lo lagi puasa." Saran Yeoreum yang langsung diangguki lagi oleh Min Gi.

"Dan untuk barang, biasanya nih kalau emang ada yang coba mikat lo pakai hal aneh-aneh, yang sering digunain tuh parfum. Jangan sembarangan terima parfum dari lawan jenis yang nggak gitu lo kenal deket dan... kenapa lo?" tanya Yeoreum ketika mata Min Gi terbuka lebar.

Min Gi menelan salivanya.
 
 

"M-mina..."

"Mina kenapa?"
 
 
 
Satu hal, yang tidak pernah Min Gi beritahu pada siapapun karena memang menurutnya itu bukan hal yang penting, adalah... Mina pernah memberinya sebotol kecil parfum yang katanya adalah racikannya sendiri di salah satu tempat pembuatan parfum.

unusual; k-idols ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora