146 • cross the road

320 117 5
                                    

Heeseung melihat ke kanan dan kirinya, hal yang biasa ia lakukan setiap kali hendak menyebrangi jalan raya.

Saat ini, ia yang tengah kelaparan memilih untuk keluar dari rumah untuk mencari tukang nasi goreng yang biasanya berjualan di depan komplek perumahan tempat tinggalnya.

Hanya butuh 10 menit untuk pergi menuju tempat tukang nasi goreng tersebut, Heeseung memutuskan untuk berjalan kaki. Lagipula, ia juga terlalu malas mengeluarkan motor dari dalam garasi.

Berjalan kaki selama sepuluh menit bukanlah hal yang berat untuk dilakukan.



"Pak nasi goreng seafoodnya satu ya pak. Jangan terlalu pedes," ucap Heeseung begitu sampai di depan tukang nasi goreng yang sedang menggoreng kwetiau yang ada di wajan besarnya.

"Iya, Mas. Tunggu sebentar ya, Mas."

Heeseung menganggukkan kepala. Ia kemudian memilih duduk di salah satu kursi yang ada.

Tak terlalu ramai, hanya ada satu pembeli lain yang turut membeli. Mungkin karena sudah terlalu malam. Wajar saja, ini sudah jam 10 malam.

Kalau bukan karena ia yang tidak akan bisa tidur dalam keadaan lapar, mungkin Heeseung akan menahannya. Sayangnya, Heeseung adalah tipe orang yang baru bisa tidur ketika perut kenyang.

Hendak menyalakan ponselnya guna menunggu waktu dari si penjual memasak makanan pesanannya, niatan Heeseung terhenti karena sebuah tangan yang secara tiba-tiba memegang lengannya.

Ia mendongak dan mendapati seorang wanita paruh baya berdiri di sampingnya dan mengisyaratkan agar Heeseung mau membantunya.

Heeseung yang mengerti lantas beranjak dari tempat duduk yang ia tempati, kemudian membantu wanita paruh bayah tersebut untuk menyebrang.

Biar sudah malam, jalanan masih ramai dilintasi oleh kendaraan yang berlalu lalang dengan kecepatan tinggi.

Selesai membantu wanita itu menyebrang, Heeseung langsung kembali ke tempat penjual nasi goreng yang ia beli. Sama seperti sebelumnya, ia tempati satu kursi kosong yang berada di dekat gerobak penjual tersebut.


"Ngapain, Mas? Kok bolak-balik?"

"Oh itu. Abis bantu nyebrangin orang, Pak."

"Nyebrangin? Siapa?"

"Nenek-nenek yang berdiri di samping saya tadi."

"Hah? Oh, mungkin maksudnya arwah korban tabrak lari yang minggu lalu meninggal ya?"

Mata Heeseung seketika membola. Bingung dengan ucapan dari sang penjual yang bisa mengambil kesimpulan secara sepihak seperti itu.

"Yang Mas sebrangin nggak kelihatan soalnya, Mas."

unusual; k-idols ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora