unusual; k-idols ✔️

63 • about dream

Sebagai orang yang tidak terlalu fanatik akan sesuatu. Pemikiran Heejin terbuka akan kemungkinan dan pandangan apapun. Bukan berarti ia akan menelannya secara mentah-mentah. Tidak, bukan begitu.

Heejin hanya akan menerima semuanya terlebih dahulu tanpa penghakiman. Kemudian akal sehat dan logikanya akan memilah mana informasi yang cukup masuk akal maupun tidak.

Di mana setelah mengkotak-kotakan hal tersebut lalu Heejin akan mencoba mencari tahu. Mencari alasan dibalik sesuatu yang mendapat cap tidak masuk akal.

Seperti ketika ia mendengar kalau ketika bermimpi kita tidak boleh memberitahu orang-orang di dalam mimpi kita bahwa kita sedang bermimpi atau sedang berada di alam mimpi.

Hal tersebut membuat rasa penasaran dalam diri Heejin terpercik. Ia tahu manusia memang bisa mengendalikan mimpi atau yang biasa disebut dengan lucid dream. Namun, ia tak tahu apakah ia bisa melakukan sebuah percobaan dalam mimpinya.

Ya, Heejin ingin mencoba.

Ia ingin mencoba melakukan sesuatu yang dilarang.

Bukankah peraturan itu dibuat untuk dilanggar? Hal yang dilarang kadang seperti minta untuk dilakukan.

Sudah dua minggu sejak Heejin melakukan percobaan lucid dream dengan skenario yang ia kehendaki. Dari 14 malam yang terlewat, Heejin berhasil melakukan lucid dream sebanyak 4 kali. Sialnya ia masih tak bisa menyadari kalau itu hanya mimpi.

Ya, Heejin bisa ingat.

Penelitian mengatakan bahwa manusia hanya bisa mengingat 1% dari mimpinya. Dan kebetulan, bagian yang Heejin ingat adalah bagian ketika ia mulai berusaha mengatur jalan cerita di mimpi agar sesuai dengan kemauannya.

Ya memang beberapa bagian berjalan sesuai kemauannya. Tapi tidak dengan niatannya utamanya.

Dan malam ini, Heejin ingin mencoba lagi. Mencoba untuk bermimpi dan mengatakan pada orang di dalam mimpinya kalau ia sedang bermimpi.

Konon katanya, kita tidak boleh mengatakan pada orang di dalam mimpi kita bahwa kita sedang bermimpi, atau kita akan diserang oleh orang-orang di sana di mana dampaknya akan sangat buruk bagi mental kita setelah bangun dari tidur.

Kalaupun kita tahu, kita lebih baik diam dibanding malah berkoar-koar dan mengatakan, 'oke, ini cuma mimpi.' secara lantang.