132 • sebuah teori soal tanda lahir

334 137 0
                                    

Johnny melirik ke arah Ten yang terus memperhatikan tubuhnya. Keduanya baru saja selesai berenang di laut dan tengah berjemur untuk mengeringkan tubuh dan pakaian yang menempel.

Tak hanya berdua, ada juga teman-teman mereka yang lain. Namun, mereka semua masih asyik bermain di dalam air.

"Kenapa, sih? Ada yang aneh sama badan gua?" tanya Johnny yang mulai heran dengan Ten.

Ten menggeleng. Ia lalu mengalihkan pandangannya. Dan menatap mata Johnny.

"Lo tahu nggak, John? Katanya tanda lahir itu ada hubungannya sama penyebab kematian lo di masa lalu."

"Hah?" Kening Johnny mengernyit. "Maksudnya?"

"Lo pernah denger soal reinkarnasi nggak?"

Johnny mengangguk ragu.

"Nah, katanya tanda lahir di kehidupan kita sekarang itu mengindikasikan gimana kita mati di masa lalu. Tapi ada juga yang bilang tanda lahir itu semacam jejak dari trauma yang pernah lo alamin."

"Contohnya?" tanya Johnny.

"Contoh tanda lahir yang warna merah atau putih, itu nandain kalau lo pernah dibakar. Atau ya terjebak di api gitu sampe mati. Kalaupun nggak sampe mati ya pokoknya pernah kebakar aja badan lo itu.

Terus kalau tanda lahir lo itu ada di dada atau punggung, itu tanda kalau lo pernah ditembak atau ditikam.

Kalau tanda lahir di leher, tandanya lo pernah digantung di masa lalu."


"Gantung? Hukuman mati bukan, sih?"

Ten mengangguk.

Johnny refleks memegang tengkuk bagian lehernya. Sebenarnya ia tak mempunyai tanda lahir di leher, hanya saja membayangkan digantung sampai mati, entah mengapa sangat menakutinya.

"Bisa juga karena kepala lo dipenggal atau dicekek sampe mati." Lanjut Ten lagi.

"Damn."

"Kalau tanda lahir di perut, itu berarti lo mati karena ditusuk atau mati pas melahirkan. Kalau di paha juga tandanya karena ditembak, ditikam atau kena serangan hewan buas.

Terus, kalau tanda lahir lo itu warnanya gelap, itu kemungkinan dari kehidupan masa lalu lo yang paling terbaru. Dan kalau warna agak terang, kemungkinan itu dari kehidupan masa lalu lo yang sebelum-sebelumnya atau yang udah lama banget. Semakin pudar warnanya, itu berarti semakin lo udah dapet pelajaran hidup dari hal yang terjadi sama lo itu. Misal ya di kehidupan masa lalu lo, lo dipenggal karena mencuri. Terus pas lo hidup lagi di masa selanjutnya lo nggak lagi mencuri karena lo tahu konsekuensinya bakal gimana dan itu nggak bagus, di kehidupan berikutnya warna dari tanda lahir itu bakalan lebih pudar."

"Kenapa serem-serem banget, sih?"

"Tahu nggak yang lebih serem dari tanda lahir?"

"Apaan?"

"Bekas luka."

"Kenapa sama bekas luka?"

"Misalnya, di masa lalu lo dapet luka di kaki karena serangan hewan buas. Nah, di kehidupan sekarang lo bakal dapet luka yang sama tapi beda penyebab. Bisa aja bukan karena hewan buas lagi, tapi karena kecelakaan atau hal lain. Yang pasti tempat lukanya sama."

Johnny menelan ludah.

Ten terlihat sangat serius.

"Ini beneran nggak, sih? Atau lo cuma ngarang?" tanya Johnny lagi.

Ten mengangkat kedua bahunya.

"Ya, lo boleh percaya boleh enggak. Believe what you believe aja."

"Lo tahu dari mana soal-"






"WOI JOHN! AYO TURUN LAGI!" seru Yuta yang berada di dalam air di laut bersama teman-temannya yang lain.




Johnny mengalihkan pandangannya ke depan. Melihat ke arah Yuta yang mulai keluar dari dalam air dan berjalan mendekat ke arahnya.



Di mana setelah sampai tepat di depan muka, Yuta berkacak pinggang menatap Johnny dengan pandangan menghakimi.


"Mataharinya enak banget apa gimana dah sampe lo betah jemuran lama-lama di sini sendirian?"



Mata Johnny terbelalak. Ia langsung menoleh ke samping.

Tak ditemukannya Ten yang sedari tadi berbicara dengannya.

unusual; k-idols ✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant