142 • insiden

293 100 0
                                    

"Anak paskib dipulangin ya?" tanya Jay pada Minhee yang baru saja masuk ke dalam ruang OSIS, yang sudah biasa menjadi tempat berkumpul Jay dan teman-temannya ketika malas berada di kelas atau luar kelas.

Minhee mengambil tempat di salah satu sofa yang ada, kemudian menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Akhir-akhir ini sekolah kita kena mulu dah," ucap Jay dan disetujui oleh Minhee. "Kali ini kenapa?" tanya Jay lagi.

"Gara-gara Si Sunghoon."

"Hah? Ngapain dia?"

"Abis latihan buat pengibaran Senin depan tadi, 'kan, sempet ada sesi renungan. Terus dia bahas hal-hal yang rada gloomy. Biasalah. Eh tahu-tahu ada yang nangis sesenggukan. Ya hampir semuanya nangis, sih. Cuma ini anak satu tuh nangisnya agak lain. Mana kenceng. Sesenggukan. Terus nggak berhenti-henti. Awalnya mah dikira dia nangis karena omongan yang Sunghoon bahas. Eh nggak tahunya bukan. Mana abis nangis sesenggukan gitu dia ketawa, lagi. Terus nular ke yang lain. Parah pokoknya. Langsung nggak kondusif. Yang nggak kena disuruh pulang, nah yang pada kena ini harus diobatin dulu."

"Bisa?"

"Ya mau nggak mau harus bisa. Mana ada yang tiba-tiba nari lagi, Jay."

"Buset."

"Terus narinya tuh jalan gitu. Pindah tempat. Pas di koridor, ada penjaga kantin yang akrab sama doi, 'kan. Nah kebetulan dia lagi bawa air panas. Nggak yang panas mendidih, cuma nggak bisa dibilang anget juga. Ya pokoknya gitu. Abis itu disiramin itu air ke yang nari-nari itu."

"Lah? Nggak melepuh apa?"

Minhee menggendikkan kedua bahunya. Tanda tak tahu lebih lanjut soal hal itu.

"Terus langsung sadar nggak abis disiram?"

"Anehnya iya. Pas ditanyain dia ngapain sebelumnya, dia nggak inget apa-apa. Dia cuma tahunya terakhir hal yang dia lakuin itu duduk sambil nangis karena denger wejangannya Sunghoon."

Jay bergidik ngeri.

Bukan, ia bukannya takut akan hantu. Ia hanya takut dengan fenomena kesurupan yang akhir-akhir ini terus terjadi di sekolahnya. Selain membuat kegiatan belajar mengajar terganggu, beberapa dari temannya yang sempat kesurupan juga jadi sakit karenanya.

Hal itu berdampak tak hanya ke segi fisik, tapi juga mentalitas teman-teman satu sekolahnya yang jadi takut untuk datang ke sekolah.

Bahkan, ada yang sampai memutuskan untuk pindah sekolah.

"Lo tahu nggak, Jay?"

"Tahu apaan?"

"Kemaren tuh ada yang sempet ditanya-tanya dulu, 'kan, setannya sebelum dikeluarin. Nah dia bilang kalau insiden kesurupan massal ini nggak bakal berhenti sampe pihak sekolah ngasih satu tumbal."

"Anjing."

"Nggak tahu sih bener apa enggak. Setan, 'kan, tukang bohong, yak? Cuma ya.... serem juga kalau sampe ternyata mereka beneran minta tumbal."

unusual; k-idols ✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя