Chapter 2

5K 354 21
                                    

3 Tahun Kemudian.

Florida, Amerika Serikat.

Seorang wanita sedang duduk termenung di kamarnya sambil menatap ikan-ikan yang berada di aquarium. Sesekali wanita itu berbicara dengan para ikan itu seakan mereka bisa mendengarkan ucapan nya.

"Aku ingin pulang. Kenapa Daddy tidak membiarkan ku pulang?" keluhnya sedih karena setelah kejadian di mana ia histeris mendengar perjodohan antara Steve dan Ester, Daddy nya langsung mengirimkan ke Florida untuk melanjutkan kuliah nya.

Miranda sudah berusaha menolaknya karena ia ingin berkuliah di tempat di mana Steve pernah berkuliah dulu tetapi Daddy nya tanpa perasaan tetap mengirimnya ke sini. Kesedihan nya semakin besar saat perkataan Daddy nya sebelum Miranda masuk ke dalam pesawat.

Daddy tidak ingin kau mengacaukan hubungan Steve dan Ester. Lupakan Steve karena mereka akan menikah.

Hatinya remuk redam bahkan selama di pesawat dirinya hanya bisa menangis sepanjang waktu. Daddy nya mengasingkan nya karena takut ia mengacaukan hubungan Steve dan Ester. Selama di sini juga Daddy nya jarang sekali datang hanya 4 kali dalam 3 tahun itupun Daddy nya memiliki pekerjaan di Florida. Ester juga tidak pernah datang ke sini tapi terkadang Ester menelpon nya menanyakan kabarnya dan kuliahnya. Bukan kah itu nama nya di asingkan?

Saat itu Miranda juga masih belum percaya dengan perjodohan antara Ester dan Steve tetapi sekarang Miranda sadar bahwa dirinya dengan Ester sangat berbeda. Ester yang wajah cantik dan kepintaran nya tentu membua Steve yang dingin jatuh cinta. Sedangkan dirinya? Apa yang bisa Steve sukai? Dirinya tidak cantik, tidak pintar dan sangat ceroboh dengan hal apapun terlebih Miranda tidak tahu bisnis sama sekali tidak cocok dengan Steve yang gila kerja.

"Mommy.. Mira rindu Mommy." lirihnya merindukan Mommy nya yang sudah meninggal.

Mommy nya meninggal di saat umurnya 10 tahun. Miranda sangat kehilangan sosok Mommy nya karena dia selalu ada di sisinya di saat Miranda sendirian. Daddy nya selalu sibuk bekerja dan Ester juga sangat sibuk bersekolah dan belajar bisnis keluarga nya karena sejak kecil Ester memang sudah diajarkan bisnis oleh Daddy nya karena Ester akan menjadi penerus perusahaan Andorra Grup.

"Nona Mira." panggil seseorang dari belakang. Miranda menoleh dan tersenyum bahagia saat melihat Betty orang yang menemani nya selama di Flordia.

"Happy birthday Nona!" Betty mendekati Nona nya sambil membawa kue ulang tahun.

"Betty.. Kau..." matanya berkaca-kaca karena Betty mengingat hari ulang tahun nya. Miranda memeluk Betty dengan erat sambil menitikkan air mata nya.

"Terima kasih Betty. Kau selalu mengingat hari ulang tahun ku." lirihnya membuat hati Betty mencelos.

"Nona jangan bersedih. Sekarang hari bahagia Nona Mira." ujar Betty.

Miranda melirik ponselnya berharap Daddy nya dan Ester menelpon nya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Tetapi harapan Miranda hanya tinggal harapan karena mungkin saja mereka tidak akan menelpon nya seperti tahun-tahun lalu. Mereka akan menelpon nya beberapa hari setelah ia ulang tahun.

"Kau benar. Harusnya aku bahagia." sahutnya berubah menjadi ceria.

"Benar Nona. Sekarang Nona Mira buat permintaan dan tiup lilin nya." pinta Betty lalu Miranda menutup mata nya sejenak lalu menuiap lilin nya.

Semoga tahun ini aku bisa pulang.

****

Indonesia

Seorang pria sedang berdiri menatap jalanan kota dengan serius. Sorot mata nya sangat dingin dan datar sampai pelukan di rasakan nya.

"Kejutan." bisik wanita itu terdengar di telinga nya. Pria itu menarik wanitanya sampai membuat wanita itu terpekik.

The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)Where stories live. Discover now