Chapter 25

4.7K 412 138
                                    

Pagi ini Miranda di kejutkan dengan keluarga Steve yang datang berkunjung. Miranda bukan tidak suka mereka datang hanya saja sekarang hubungan nya dengan Steve sedang memburuk karena kebohongan Steve tentang Kathrine.

"Kau sudah bangun, sayang." Emily tersenyum hangat kearah menantu nya. Miranda membalas senyuman Emily dan mendekati mereka.

"Kau sakit, Mir?" tanya Arrabela khawatir melihat wajah pucat kakak iparnya. Emily pun yang baru sadar dengan wajah pucat menantu nya. Miranda mengigit bibirnya saat mereka terlihat khawatir kepadanya dan itu membuat hatinya menghangat.

"Mira baik-baik saja Mom. Hanya kelelahan saja." bohongnya karena tak mungkin kan ia mengatakan semalaman menangis karena pertengkaran nya densn Steve.

"Pasti kak Steve yang membuat kau kelelahan." goda Abela mengedipkan mata nya. Miranda mengerti maksud perkataan Abela dan hanya tersenyum simpul.

"Apa kabar Dad." sapa Miranda tersenyum kepada Victor.

"Baik." jawab Victor pendek lalu Miranda menoleh kearah Steve yang juga duduk dengan wajah datar nya.

Aku pasti bisa. Ya, pasti bisa.

"Kami datang ke sini karena tahu kalian sudah kembali pulang kemarin. Bagaimana liburan kalian?" tanya Emily semangat. Rasa sakit Miranda rasakan saat mengingat liburan nya yang berakhir ia di tinggalkan sendirian demi wanita lain.

"Sangat menyenangkan Mom. Steve mengajak Mira berkeliling." Miranda berusaha ceria saat mengatakan nya. Arrabela yang mendengarnya itu bersemangat.

"Aku jadi ingin berlibur dengan Gabriel." kekeh Arrabela membayangkan ia pergi bersama Gabriel.

"Tapi sayangnya Gabriel tidak akan mau berlibur dengan wania cerewet sepertimu." sahut Kenan yang dari tadi diam saja. Seperti biasa mereka bertengkar tiada henti dan itu membuatnya tersenyum tipis.

"Abela, Kenan, jangan bertengkar di pagi hari." tegur Emily membuat pertengkaran mereka berhenti.

"Mereka selalu saja seperti itu." gerutu Emily karena tingkah kedua anaknya.

"Mir, kau tahu kenapa dengan wajah suamimu?" tanya Emily karena ia sangat terkejut melihat lebam di sekitar wajah putra nya. Steve tidak pernah berkelahi dan sekarang putra nya berkelahi?

"Mom." sela Steve tetapi mendapat delikan tajam dari Emily.

"Diam Steve! Kau memang sudah menikah tetapi Mommy juga ingin tahu kenapa wajah tampan putra Mommy seperti itu." kesal Emily kepada putra nya. Miranda melirik Steve dengan bingung karena ia juga tidak tahu kenapa dengan wajah Steve.

"Hm, Mira juga tidak tahu." jujurnya menunduk.

"Jangan menunduk kalau kau tidak tahu." suara tegas itu membuat Miranda mendongak. Kedua mata nya bersitatap dengan mata mertua nya Victor.

Keheningan langsung terjadi saat suara Victor terdengar. Segera Emily mencairkan suasana hening ini.

"Tak apa-apa, sayang." Emily mengelus lembut rambut panjang Miranda.

"Steve kau sudah menikah harusnya istrimu tahu kenapa kau terluka." tegur Emily. Steve hanya diam tidak menjawab nya.

"Putra kita mungkin senang sekali menyembunyikan sesuatu dari kita, Em." tiba-tiba Victor berbicara. Suasana terasa tegang saat Victor dan Steve saling memandang dengan tatapan yang tidak bisa mereka mengerti.

"Setiap orang memiliki rahasia nya masing-masing. Mungkin Daddy juga memiliki rahasia yang kita tidak tahu." sahut Steve tersenyum miring.

"Steve!" seru Emily murka kepada putra nya.

The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt