Chapter 4

4.5K 309 13
                                    

Setelah pertemuannya dengan Steve membuatnya makin muram karena Miranda pikir cinta nya untuk pria itu sudah hilang tetapi nyata nya dirinya masih mencintai Steve. Miranda merasakan sakit yang luar biasa saat melihat betapa manja nya Ester kepada Steve dan pria itu memperlakukan kakaknya dengan lembut berbeda dengan nya. Steve selalu saja dingin dan tidak peduli terhadapanya.

Memangnya siapa dirinya sampai Steve memperlakukan nya lembut? Bodoh!

Ketukan pintu terdengar membuat lamunan Miranda buyar. Di sana ia melihat Ester yang sudah rapi dengan pakaian kantornya semakin membuat kakaknya mempesona. Lalu Miranda melirik dirinya sendiri yang tidak sebanding dengan kecantikan Ester. Seperti langit dan bumi..

"Kau sudah siap?" tanya Ester mendekatinya karena hari ini dirinya masuk bekerja di perusahaan keluarga nya sebagai Manager.

"Sudah. Ayo, kita berangkat." ujar Miranda menyunggingkan senyum manisnya. Mereka pun bergegas menuju mobil. Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di perusahaan milik keluarga mereka.

Miranda melihat banyak sekali karyawan yang berlalu lalang di kantornya dari 3 tahun lalu. Perjodohan di antara Steve dan Ester benar-benar membuat kedua perusahaan semakin besar. Miranda berjalan mengikuti Ester yang tersenyum kepada para karyawan yang menyambut hangat mereka.

Miranda hanya diam tidak tahu harus melakukan apa. Sesekali ia tersenyum saat melihat para karyawan itu menatap kearahnya. Mereka memasuki Lift menuju ruangan nya dan saat sudah sampai Ester menjelaskan apa saja yang akan dirinya lakukan.

"Besok aku tidak akan masuk kantor. Kau bisa gantikan aku untuk bertemu dengan rekan bisnis kita?" tanya Ester sebab 2 hari lagi Ester akan bertunangan jadi kakaknya itu tidak bekerja tapi kenapa dirinya yang di suruh menemui rekan bisnisnya? Miranda baru saja masuk bekerja dan tidak tahu harus melakukan apa.

"Kenapa harus aku? Kenapa tidak dengan yang lain saja Est? Aku baru saja masuk bekerja Est." tolaknya.

"Tidak apa-apa Mira. Nanti aku akan memberitahu mu jadwal pertemuan nya." jelas Ester dan Miranda hanya bisa mengangguk samar.

"Baiklah, tapi kali ini saja. Aku tidak pernah ke acara pertemuan seperti itu." keluhnya dan Ester hanya terkekeh.

"Aku akan ke ruangan ku. Kalau kau tidak mengerti bisa tanyakan kepadaku." ujar Ester lalu pamit pergi menuju ruangan nya. Melihat kepergian Ester, Miranda melihat sekitar ruangan nya. Tidak besar dan tidak kecil. Kemudian ia memandang jalanan kota yang cukup ramai dengan perasaan gamang.

"Aku harus melupakan dia. Harus." gumamnya terus menerus.

Miranda tidak bisa terus mencintai Steve yang beberapa hari lagi akan bertunangan dengan Ester. Dirinya sadar juga bahwa Steve terlihat tidak suka dengan kedatangan nya. Mungkin pria itu pikir dirinya akan menganggu Steve seperti 3 tahun lagi. Miranda jelas tidak akan bertindak seperti itu lagi karena sekarang ia bukan anak kecil lagi dan sudah sadar bahwa Steve tidak pernah mencintai nya. Steve hanya mencintai Ester Kakaknya jadi Miranda akan berusaha melupakan Steve.

******

Malam nya Miranda makan malam bersama keluarga nya. Kali ini tidak ada Ester karena kakaknya itu sedang berkunjung ke rumah sahabatnya. Keheningan terjadi di antara Peter dan Miranda karena dirinya sendiri tidak ingin membuka suaranya.

"Bagaimana hari pertama mu kerja?" tanya Peter memecah keheningan.

"Berjalan sesuai yang di inginkan." jawab Miranda pendek kembali memakan makanan nya. Peter terdiam menatap putrinya yang terlihat mengabaikan nya.

"Apa kau marah kepada Daddy?" tanya Peter menyelidik. Miranda mengangkat kepala nya dengan kernyitan di dahinya.

"Marah? Kenapa Mira marah kepada Daddy? Apa Daddy berbuat salah?" alih-alih menjawab Miranda malah balik bertanya. Peter menghembuskan nafasnya panjang.

The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora