Chapter 17

3.7K 296 75
                                    

Seorang wanita sedang di periksa oleh seorang Dokter. Sesekali wanita itu meringis saat Dokter memegang perutnya.

"Bagaimana Dok? Apa dia baik-baik saja?" tanya wanita itu kepada Dokter.

"Bayinya baik-baik saja. Bu Kathrine tenang saja. " terang Dokter itu membuat Kathrine lega. Setelah mengatakan itu Dokter memberikan beberapa resep Vitamin untuk Kathrine.

"Jangan lupa minum obatnya. Saya harap Pak Steve semakin menjaga Bu Kathrine." kata Dokter sambil tersenyum ramah.

Steve hanya diam mendengar perkataan Dokter tentang kandungan Kathrine. Ya, Saat ini Steve menemani Kathrine yang sedang mengandung. Tadi pagi dia menelpon bahwa ia terjatuh di Apartemen nya. Steve tidak tahu apakah itu benar anaknya atau bukan karena terakhir kali mereka tidur bersama saat di rumah nya. Setelah itu Steve tidak pernah tidur lagi dengan Kathrine meski wanita itu sering menggoda nya.

Katakan Steve pria brengsek yang meniduri wanita tetapi tidak mengakui itu bayi nya tetapi Steve tahu bahwa Kathrine bukan hanya tidur dengan nya saja tetapi dengan Javi juga. Jadi kemungkinan juga bahwa itu anak Javi bukan anaknya tetapi Kathrine terus menyakinkan nya bahwa ini anaknya dan mengatakan sudah lama tidak tidur dengan Javi.

Steve mengetahui ini 2 minggu setelah menikah. kathrine menemui nya dan tentu Steve sangat terkejut saat Kathrine memberitahu kabar ini sebab seingatnya ia memakai pengaman tetapi Kathrine mengatakan bahwa dirinya pernah tidak memakai pegaman malam itu karena mereka melakukan itu beberapa kali.

Sial!

Biasanya Steve tidak pernah lupa memakai pegaman tetapi kenapa ia bisa lupa? Dirinya juga berusaha mengingat nya tetapi tetap saja tidak ingat justru Steve malah mual karena itu mengingatkan nya bahwa Miranda melihatnya tidur dengan Kathrine. Steve juga memutuskan akan menjaga Kathrine selama 7 bulan ini dan menyembunyikan di salah satu Apartemen miliknya.

Tentang Miranda, ia tidak akan memberitahu nya karena belum tentu juga bayi itu miliknya jadi ia akan memberitahu Miranda saat hasil Tes DNA itu keluar nanti.

"Aku takut sekali kalau bayi kita kenapa-kenapa Steve." kata Kathrine mengelus perutnya. Sedangkan Steve tetap memasang wajah datar nya.

"Steve.." panggil Kathrine lagi karena tidak ad sahutan dari Steve.

"Aku sedang menyetir." tegur Steve dingin membuat Kathrine memalingkan wajahnya. Kathrine pikir Steve akan khawatir mendengar ia jatuh lalu setelah itu memberikan perhatian kepadanya tetapi percuma saja karena Steve tetap saja tidak peduli kepada nya.

Beberapa menit akhirnya mereka sudah sampai. Steve membawa Kathrine menuju Apartemen nya. Setelah sampai di depan pintu Apartemen nya Steve akan pergi tetapi Kathrine menahan tangan nya.

"Aku takut jatuh lagi Steve. Aku mohon temani aku hari ini saja. Please.." mohon Kathrine dengan raut sedihnya. Steve dia sejenak sebelum mengangguk.

"Baiklah." Steve masuk ke Apartemen nya di ikuti Kathrine yang gembira karena jarang sekali Steve masuk ke Apartemen nya.

"Ingin aku buatkan teh?" tanya Kathrine semangat.

"Dokter mengatakan kau harus istirahat Kath. Kau tidur saja, aku akan membuatnya sendiri." ujar Steve. Kathrine tersenyum senang mendengar perkataan Steve karena itu artinya Steve memberikan perhatian kepada nya.

"Tapi aku ingin membuat teh untukmu Steve. Hanya sebentar. Tunggu." kata Kathrine cepat dan membuat teh hangat untuk Steve.

******

Miranda berjalan memasuki perusahaan Steve sambil membawa vitamin dan makanan yang ia masak khusus untuk Steve. Dirinya khawatir Steve jatuh sakit karena akhir-akhir ini dia cukup sibuk di tambah cuaca yang berubah-ubah. Jadi Miranda berinisatif ke kantor Steve sebelum ia berangkat bekerja.

The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)Where stories live. Discover now