Chapter 28

6.6K 524 219
                                    

Asap panas mengepul saat Miranda memegang teh. Tubuh menggigil karena saat melarikan diri tiba-tiba hujan deras membuatnya basah kuyup.

"Sudah lebih baik?" tanya seseorang mendekati Miranda. Ia mengangguk lemah karena orang ini lah yang membantu nya melarikan diri.

"Terima kasih sudah menolong ku, Javi." ucap Miranda dengan rasa terima kasih

Ya, orang yang menolong nya adalah Javi. Saat ia melarikan diri tiba-tiba mobil berhenti dan itu adalah Javi. Miranda yang saat itu takut Javi membawa nya kembali ke rumah Steve membuatnya melarikan diri tetapi Javi dengan mudah menangkapnya dan pria itu berjanji tidak akan membawa nya kepada Steve.

Hening

Javi dan Miranda tidak saling berbicara lagi karena pikiran mereka memang sedang tidak ada di sini. Miranda kepada Steve, sedangkan Javi kepada Kathrine dan bayi yang ia pikir anaknya.

"Apa kau sudah tahu semuanya?" tebak Javi setelah cukup lama terdiam. Miranda mencengkram gelas yang ada di tangan nya lalu mengangguk lemah.

Javi menghembuskan nafasnya panjang.

"Itu bukan bayi Steve. Itu bayi ku." terang Javi tetapi malah mendapat kekehan dari Miranda.

Apa yang Javi katakan mungkin benar tetapi Steve berperan seperti itu bayi miliknya. Setiap saat Steve selalu menemui Kathrine dan memenuhi semua keinginan nya tanpa memikirkan perasaan nya. Miranda juga merasakan cemburu saat Steve lebih mementingkan wanita lain. Miranda memang sudah berusaha tegar dan mulai menerima itu semua tetapi Miranda sudah tidak sanggup lagi. Hatinya benar-benar sakit bahkan berdarah-darah.

"Mungkin tapi Steve sudah bertindak berlebihan. Harusnya dia mempertemukan mu dengan wanita itu karena mungkin itu anakmu tetapi Steve melarang kau bertemu dengan dia kan? Lebam-lebam di wajahmu karena berkelahi dengan Steve kan?" j

Miranda berkata panjang lebar membuat Javi membisu.

Javi juga merasakan betapa Steve menjaga Kathrine padahal belum tentu itu anaknya tetapi Steve sudah melarangnya bertemu dengan Kathrine.

Miranda hanya bisa tersenyum miris memikirkan betapa perhatian nya Steve kepada Kathrine. Sedangkan kepada nya? Padahal dirinya lah yang sedang mengandung bayi pria itu.

"Kau akan kemana? Ini sudah malam. Menginap lah di sini." tanya Javi. Miranda ragu apakah ia harus menerima tawaran Javi.

"Apartemen ini kosong. Kau bisa menginap di sini." lanjutnya lagi membuatnya mengangguk.

*******

Pukul 5 Miranda sudah bangun untuk pergi karena ia takut Javi menghubungi Steve. Saat ini Miranda tidak ingin bertemu dengan Steve lagi. Hatinya akan kembali sakit menatap wajah tampan pria itu. Miranda menuliskan ucapan terima kasih kepada Javi di sebuah kertas kecil. Setelah itu Miranda pergi meninggalkan Apartemen Javi.

Miranda memasuki taksi untuk melarikan ke luar negeri. Miranda berharap luka hatinya akan sembuh saat ia sudah ada di luar negeri dan negara yang ia tuju adalah Spanyol. Sesampai nya di bandara Miranda tidak langsung membeli tiket karena ia takut Steve sudah memberitahu pegawai Bandara untuk memberitahu kalau dirinya membeli tiket.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam nya bingung. Steve tentu dengan mudah meminta mereka untuk memberitahu nya kalau ia datang membeli tiket. Steve dan keluarga nya cukup berpengaruh di negara ini.

Miranda melirik ke sana kemari sampai akhirnya Miranda memutuskan tidak jadi ke luar negeri sebab Steve akan mudah menemukan nya. Lebih baik ia pergi ke tempat terpencil lalu setelah itu ia ke luar negeri saat situasi sudah membaik.

The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)Where stories live. Discover now