Chapter 16

4.1K 342 32
                                    

"Selamat atas pernikahan kalian." kata Arka Daddy dari Javi datang bersama istrinya Maura Javierro.

"Semoga pernikahan kalian selalu bahagia." Maura ikut bersuara. Miranda tersenyum hangat mendengar ucapan doa dari kedua orang tua Javi. Maura merasakan kehangatan dari mereka.

"Terima kasih tante." jawab Miranda ramah.

"Tante juga berharap Javi menemukan wanita yang baik sepertimu." perkataan Maura sontak saja membuat Javi yang ada di samping mereka kesal.

"Mom, Kathrine juga wanita yang baik ." bela Javi mendapat delikan tajam dari kedua orang tua nya.

"Baik? Benarkah?" sahut Steve tiba-tiba membuat mereka semua menoleh kearah pria itu. Steve tersenyum miring kearah Javi yang seketika mengeplkan tangan nya menahan kemarahan

Miranda sendiri langsung memalingkan wajahnya karena ia merasakan kedua pria itu ke meperebutkan Kathrine di saat mereka masih melangsungkan acara pernikahan, ah tidak. Baru beberapa menit mereka menjadi suami istri tetapi Steve dengan terang-terangan membahas Kathrine dengan Javi yang memang mencintai wanita itu. Setelah kepergian mereka bertiga Miranda kembali muram. Rasanya kebahagian tadi hilang begitu saja hanya karena nama Kathrine di sebut.

"Kenapa?" tanya Steve mengernyit heran melihat wajah Miranda.

"Tidak apa-apa, Steve. Aku hanya lelah saja." jawabnya bohong. Tidak mungkin kan ia mengatakan bahwa hatinya sakit karena Steve masih saja memikirkan Kathrine di saat mereka baru saja menikah.

Steve tidak memperpanjang nya lagi kemudian menyambut para tamu undangan yang hadir sampai akhirnya Kathrine menghampiri mereka berdua.

"Selamat Steve. Akhirnya kau menikah juga." ucap Kathrine tetapi Miranda merasakan nada suara Kathrine tak suka.

"Tentu, aku tidak akan membiarkan orang lain menghancurkan nya " sahut Steve tersenyum miring. Kathrine menegang kaku mendengar perkataan Steve tetapi sedetik kemudian tersenyum.

"Siapa yang berani menghancurkan pernikahan mu Steve? Dia pasti berani sekali." kekeh Kathrine. Sedangkan Miranda hanya berdiri seperti patung mendengar percakapan antara mereka berdua yang tidak ia mengerti. Ia juga tidak ingin membuka suara nya karena Kathrine juga hanya menatap Steve tanpa menoleh kearahnya.

"Halo, Nyonya Mateo. Selamat atas pernikahan mu." Kathrine menoleh kearah Miranda.

"Terima kasih, Kath." jawab Miranda hanya tersenyum tipis lalu Kathrine pergi meninggalkan mereka berdua.

******

Malam nya Miranda sangat gugup saat membuka pintu Hotel nya yang banyak sekali kelopak bunga mawar. Harum ruangan semakin membuat jantungnya berdebar kencang karena ini adalah malam pertama nya dengan Steve. Miranda tidak tahu kenapa ia sangat gugup sekali.

"Tenang Mira. Tenang." gumam nya sambil menarik nafasnya panjang. Miranda duduk di kaca besar memperlihatkan berapa cantiknya ia memakai riasan dan gaun pengantin. Banyak orang memuji nya cantik meski tidak sedikit yang terlihat tidak suka kepada nya.

"Sedang apa kau?" suara bariton itu membuat tubuhnya menegang kaku. Miranda melihat Steve yang baru saja masuk.

"Hm, aku.. Aku hanya berkaca saja." sahutnya cepat. Steve mengernyit heran tetapi berjalan menuju lemari.

"Kenapa belum mandi?" tanya Steve dan entah kenapa dirinya malah salah tingkah saat Steve menanyakan itu.

Apakah dia...

Menggelengkan kepala nya agar menghilangkan pikiran itu.

"Aku akan mandi sekarang tapi ..." Miranda melirik gaun dengan bingung. Bagaimana cara membuka nya? Ia takut merusak gaun indah ini.

The Jerk CEO [MATEO#2] (Complete)Where stories live. Discover now