Terpaksa (21)

1.6K 80 0
                                    

⚪⚫⚪ happy reading ⚪⚫⚪
.
.
.
.
.

Itu alasan atau emang ga mau?-- Alex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu alasan atau emang ga mau?
-- Alex.A.S --

☀️☀️☀️

Alex menatap Agha dengan heran,
"Apa?" tanya Aron.

Agha menghela napas kesal,
"Ck, buat kalian aja gue ada cilok." jawab Agha.

"Kok tumben lo gitu?" tanya Patra.

"Ya terserah gue entar gue gemuk," jawab Agha lagi.

Alex terkekeh geli dengan kecil,
"Itu alasan atau emang ga mau?"

"Beneran?" tanya Aron memastikan Agha yang sedang ingin mencolok ciloknya dan Agha yang mendengar itu mengangguk.

"Yaudah siapa yang mau makan?" tawar Aron yang mengambil alih bekal itu dari tangan Patra.

Patra cukup bingung dengan sikap Agha dan berpikir,
"Apa dia terpengaruh kata-kata mereka?"

Aron pun membuka bekal itu,
"Wah nasgor dong." Aron mengangkat bekal itu lalu menghirupnya.
"Enak banget nih," dan Aron pun melahap bekal itu yang menurutnya ini rezeki untuknya.

Alex menatap bekal itu dan berpikir lagi,
"Gimana kalo Vela tau?"

⚪⚫⚪

Akhirnya jam pulang telah berbunyi Vela segera mengambil tugas piketnya bersama beberapa temannya.

Ia mengambil tugas menyapu hingga beberapa menit diantara mereka ada yang lebih dulu pulang.
"Vel kita duluan ya,"
Vela tersenyum dan mengangguk.

Vela akhirnya sendirian disana dan ia secepatnya menyelesaikan tugasnya karena pasti Agha menunggunya.

Tok Tok

Vela menatap seseorang yang berada di ambang pintu lalu tersenyum baru saja ia memikirkan tentang Agha.

Agha ternyata datang namun senyuman Vela seketika memudar kenapa ada Sekar bersamanya?

Agha masuk sendirian dan menghampiri Vela yang masih memegang sapu.

"Vel, aku ga bisa anter kamu pulang." ungkap Agha.

Vela mengerutkan alisnya,
"Ada apa lagi?"

"Kenapa lagi?" tanya Vela.

AghaVela [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang