imajinasi (64)

4.7K 87 1
                                    

Bisa sambil dengerin lagu 😼

⚪⚫⚪ happy reading ⚪⚫⚪
.
.
.
.
.

Agha pada akhirnya kembali lagi di rumah dengan ruangan kamar yang dipenuhi ketenangan dan kehampaan di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Agha pada akhirnya kembali lagi di rumah dengan ruangan kamar yang dipenuhi ketenangan dan kehampaan di sana. Agha seorang diri di kamarnya sedang melamun mengingat semua kejadian tadi pagi hingga sore hari.

Ia hanya memikirkan satu orang saja siapa lagi kalau bukan Vela Tenzura Margareth yang sekarang dirinya sudah tidak ada status lagi diantara mereka.

Agha menghela nafas sambil memejamkan matanya berusaha menahan semua itu di dadanya. Ia sesekali ingin menangis namun dipaksa untuk tidak seperti itu karena artinya itu sama saja dirinya tidak bahagia untuk Vela.

"Please, gue kuat." ia mengusap wajah kusutnya lalu memilih untuk pergi tidur saja dan berharap di keesokan harinya ia bisa melupakan hari ini semua.

Agha berdiri dari sofa bersama alat bantu tongkatnya berjalan menuju kasurnya dan segera tidur pergi ke alam mimpi yang menurutnya lebih mengerti keadaannya meski hanya sekejap. Agha membaringkan tubuhnya ke kasur lalu perlahan menutup matanya.

"Agha Agha Agha," seseorang memanggilnya dengan sangat pelan berkali-kali memanggil dirinya hingga membuat dirinya terbangun.


Lalu dengan perlahan membuka matanya dan ternyata tiba-tiba ia bisa melihat atap-atap ruangan begitu jelas.

Serta suara panggilan dari kedua orang tuanya,
"Agha," panggil halus Hana padanya dan mengusap pipi anaknya dengan lembut. "Syukurlah akhirnya kamu sadar," lanjutnya.

"Mah? aku bisa melihat?" tanya Agha dengan heran bukankah dirinya buta dan juga kenapa dirinya ada di rumah sakit.

"Apa? apa yang kamu maksud kamu baru siuman Gha," jawab Hana merasa bingung dengan apa yang diungkapkan Agha.

"Apa? baru siuman?"

"Iya, kamu koma selama dua minggu lebih." ujar Julian.

Jawaban Julian dan Hana membuat Agha semakin bingung, lalu selama ini terjadi pada dirinya dan Vela bagaimana? itu nyatakan? pikir Agha di pada diri sendiri.

Lalu ia bangun secara perlahan untuk memastikan yang di sekitarnya adalah mimpi dari yang ia tidur di kamar sebelumnya. Agha mengangkat kedua tangannya lalu menyentuhkannya pada kedua pipinya dan menepuknya dengan cukup keras.

Itu malah membuat Hana dan Julian kaget,
"Agha! apa-apaan kamu,"

"Ini nyata," ucap Agha dan mencoba melihat kedua orang tuanya hingga melihat sekitar. "Gue bisa lihat!" ucap dalam hati tidak menyangkanya.

AghaVela [SELESAI]Where stories live. Discover now