11.Who are?

844 84 2
                                    

Sepeninggal win, phi thorn hanya terduduk tegap didepan bright
Dia sendiri bingung kenapa tuannya itu berada disini dan bersama win.
Jadi si kakak baik hati yang win ceritakan itu bright?tuannya sendiri ?

Sejujurnya ia sendiri tidak menyukai ini ,ia sudah berusaha menyembunyikan apa pekerjaannya pada win juga keluarganya ,yang mereka tau ia bekerja sebagai bodyguard seseorang yang penting,
Karna bagaimanapun dunia gelap ini tidak boleh keluarganya tau
Apa lagi sampai terseret
Dan win adiknya yang polos itu malah sejauh ini

"Jadi ini toko roti milikmu?"

Bright bertanya ,ia melihat sekeliling interior,baginya meskipun kakak win itu orangnya ,ia tetap bisa bersikap santai selama tidak dalam pekerjaan

"Iya tuan"
Phi thorn menjawab ,namun ada hal yang ingin ia tanyakan

"Hmm anda sudah lama mengenal win?"

Thorn bertanya ,menatap tuan mudanya itu dengan pandangan ingin tau

"Tidak juga ,aku bertemu dengannya di Paris ,kau menghawatirkan sesuatu?"

Bright bertanya menelisik ,dia sangat tau apa maksud kakak win itu

"Win sering bercerita tentang anda ,"

Ia mengingat bagaimana anak itu dengan antusias bercerita tentang hari harinya di Paris yang begitu beruntung karna bertemu seseorang ,anak itu bahkan meninggalkan banyak voice note karna terlalu malas mengetik

"Benarkah?"

"Ya ,saya berterima kasih karna baik pada win"

"Aku tau kau sedang menghawatirkan sesuatu"

"Maafkan aku tuan,,sebenarnya aku hanya takut dia melampaui batas,anak itu nyatanya begitu polos diumurnya yang sekarang"

Thorn berkata pelan , ekspresi nya begitu tenang ketika berbicara,meskipun jujur saja, ia tidak begitu menyukai pertemanan win dengan bosnya ,ini terlalu beresiko

"Aku hanya tertarik pada adikmu,"

Thorn tersentak sedikit ,ketika pria didepannya dengan enteng berkata begitu tentang ketertarikan dengan win.

"Bisakah kau bersikap biasa saja ,aku tidak memberitahunya jika kau orangku,dia di sini"

Thorn menoleh ,ia mendapati win datang dengan nampan di tangan ,anak itu tersenyum sambil berjalan pelan ke arahnya
Bright otomatis merubah mimik wajahnya menjadi lebih hangat dan tidak seserius tadi

"Aku membuat americano"

Anak itu melettakkan satu cangkir di depan bright juga memberinya pada thorn ,sedangkan latte untuknya sendiri,dan terakhir melettakkan sepiring kecil kue kenari di tengah tengah ,sebelum menyeret kursi dan ikut duduk bersama keduanya

"Jadi phi thorn ,ini phi bright yang aku ceritakan waktu itu"

Win bercerita dengan antusias

"Orang ini baik sekali dia bahkan membayarkan hotelku selama disana ,juga beberapa kali mentraktirku"

Thorn mengalihkan pandangan dari win ke bright sejenak

"Nah,terima kasih karna memperlakukan win dengan baik ya "

Sore itu di toko roti semua tampak baik baik saja,win yang berceloteh, juga dua yang lebih tua yang mendengarkan dan sesekali menimpali
Sampai akhirnya bright pamit untuk pulang ,win yang mengantar di depan toko sampai akhirnya bright yang menghilang bersama mobilnya ditikungan jalan .

Win kembali masuk,toko akan segera tutup pelanggan juga tidak ada yang tersisa

Ia. Sendiri memilih membantu berkemas dan akan pulang bersama phi thorn .
.

Ia membantu menaikkan kursi,menghitung pemasukkan ,juga melist bahan yang akan dibutuhkan besok
Sedangkan phi Torn sudah mengenakan jaket dan menunggu win diluar.

Begitu win selesai ia langsung saja masuk kedalam mobil,thorn memilih memelankan kecepatan dilihatnya win yang fokus pada ponselnya

"Win?"

Ia memanggil pelan sambil fokus ke jalan

"Ya?"
Sedangkan win lebih memilih memfokuskan atensinya Pada kakaknya

"Kau dekat sekali dengan bright ya"

"Omhmn tidak juga phi,kami hanya sekedar kenal ,jadi kebetulan sering bertemu"

Win menjawab enteng

Si kakak melanjutkan kembali laju mobil ,kemudian menimpali dengan hati hati

"Bisa phi minta win untuk menjauh saja?"

"Eh?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.





Win berjalan sambil meminum Sodanya pelan,juga dengan kantung belanjaan di tangan ,sesekali berpikir tentang apa yang dikatakan phi nya semalam ,
Namun tetap tidak menemukan kemungkinan apa alasan yang disembunyikan sang kakak,namun buyar ketika

Ponselnya berdering sejenak ,ada notif dari sing to yang mengirimnya pesan

(Kau membeli cemilan di mana sih mau kujemput?)

Sudah dekat ,tidak usah

Win malam ini ada tugas berkelompok di rumah sing to ,dengan aom dan earn .
Win sih sudah menyelesaikan bagiannya ,sedangkan yang lainnya belum,dan dengan kurang ajarnya sing to ,menyuruhnya membeli cemilan karna ia yang sudah selesai
Ia menggerutu tentu saja ,perumahan sing to ini agak sepi ,hanya beberapa yang lalu lalang,win kan takut hantu.

Ia mempercepat langkahnya ,namun harus terhenti ketika suara gaduh dari sebuah rumah di persimpangan mengintrupsinya

Rumah yang cukup besar,
Win lalu bersembunyi di balik mobil yang terparkir agak jauh ketika pintu rumah itu terbuka

Menampilkan pria jangkung yang baru saja keluar diikuti beberapa pria dengan tubuh tegap yang lainnya ,lalu tak lama disusul dengan pria paruh baya ,dengan wajah yang babak belur ,juga wanita dewasa yang menangis

Win otomatis menutup mulutnya,
Ia terkejut begitu mengenal salah satu dari pria berbadan tegap yang sudah seperti pengawal

Itu Jeff?

Win tidak begitu jelas dengan wajah yang lainnya ,termasuk pria yang berbicara dengan pria paruh baya disana ,namun ia cukup mengenali Jeff karna pria itu beberapa kali mengawasi sekitar .

Dan sungguh ia merasa terganggu ketika ponselnya bergetar lagi ,pesan dari sing to yang katanya bersikeras ingin menjemput

"Sudah kubilang aku sudah dekat sialan"

Win mengirimkan voice note ,ketimbang mengetik ,lalu atensinya beralih pada apa yang terjadi diluar sana

Namun sialan karna orang dengan jas hitam itu telah sepenuhnya masuk mobil dan pergi meninggalkan rumah itu

Sekarang win menyesal,seharusnya ia tidak menghiraukan pesan sing to barusan .

.
.
.
.
.
.

.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.









.TBC

Don't forget to coment and vote

Liefde ( End )Where stories live. Discover now